Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belajar dari Laki-laki Pemaaf yang Disebut Nabi Calon Penghuni Surga

29 April 2023   08:46 Diperbarui: 29 April 2023   09:13 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saling memaafkan. Shutterstock/Kompas.com

Tradisi kita saat Lebaran adalah saling memaafkan. Maka itu, ucapan yang akrab di telinga kita adalah mohon maaf lahir dan batin. Maksudnya, jika ada salah selama ini, mohon dimaafkan.

Usai salat id kita berkeliling dari rumah ke rumah dengan maksud silaturahmi dan minta maaf. Demikian pula sebaliknya tetangga bertandang ke rumah.

Mudik juga demikian. Datang dan sungkem kepada orangtua, esensinya adalah minta maaf. Ini penting untuk mendapatkan keberkahan.

Kesalahan itu adalah manusiawi. Apalagi dalam pergaulan keseharian. Pasti ada tutur kata dan perilaku yang barangkali menyakiti orang lain. Apakah itu kita secara sadar atau tak sadar. 

Boleh jadi apa yang kita lakukan atau ucapkan itu menyinggung perasaan. Kita mungkin tidak sadar. Tapi dari lisan kita ada teman yang merasa terzalimi.

Urusan dosa dengan Allah swt adalah dengat tobat. Urusan kita dengan sesama manusia adalah minta maaf dan minta keridaan untuk menghilangkan itu semua. Termasuk urusan utang piutang. Belum kelar urusan jika itu belum rampung di dunia.

Ramadan sebulan penuh kita puasa. Menahan lapar, haus, juga nafsu keduniawiaan lainnya. Termasuk menahan lisan dari berkata yang kurang berguna. Ini semua esensi puasa dalam konteks menahan segalanya.

Usai puasa, masuklah 1 Syawal. Ini menandai periode lain dalam kehidupan kita. Urusan kita kini dengan sesama anak Adam dan Hawa. Oleh karena itu, upayakan untuk memaksimalkan silaturahmi kala Lebaran.

Tentu tak bisa semua disambangi kala hari pertama. Namun, kita bisa lakukan itu di hari kedua dan seterusnya. Datang, hadir, meminta maaf, mencicipi kue dan minuman, serta lainnya. Plong sudah perasaan selama ini.

Apalagi bagi kita yang memang punya kejadian khusus dengan seseorang dan sampai dengan sekarang masih ada kebekuan. Itu mesti dicairkan. Jangan sampai membatu dan putus hubungan silaturahmi.

Karena itu, dalam memaafkan diperlukan kelapangan dada untuk menyampaikan permohonan maaf. Memang sulit kalau ada perasaan tinggi hati untuk memulai mengucapkan maaf. Padahal, jika kedua pihak sama-sama kukuh tidak mau, saling memaafkan ini tidak bakalan terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun