Pertama, mencukupi kebutuhan bukan keinginan
Hasrat berbelanja memang tiada habisnya. Takkan pernah cukup jika untuk memenuhi hasrat kebutuhan.Â
Maka itu, yang dibutuhkan adalah menginventarisasi kebutuhan utama selama Ramadan ini. Kebutuhan pokok tentu menjadi prioritas.Â
Hanya saja, jangan menumpuk bahan makanan karena merasa kita sanggup memenuhinya. Berapa banyak akhirnya bahan makanan yang kedaluwarsa karena begitu lama di lemari pendingin.
Oleh sebab itu, paling lama kebutuhan dapur itu sepekan saja. Lepas itu, silakan berbelanja lagi.Â
Ada juga yang sebulan menumpuk bahan makanan karena dianggap lebih ekonomis. Jaga-jaga harga naik maksudnya.
Untuk kebutuhan lainnya juga demikian. Belilah seperlunya saja. Misalnya untuk pakaian baru untuk anggota keluarga.Â
Silakan dicari model yang paling pas dan sesuai dengan kapasitas isi kas. Dengan demikian, ada keseimbangan dalam neraca keuangan keluarga kita.
Kedua, cadangkan untuk keperluan di luar dugaan
Ada baiknya diberikan slot untuk dana cadangan. Bisa dibiarkan saja di rekening tabungan dan jangan mudah untuk menggeseknya lewat kartu ATM.Â
Biarkan dia menjadi cadangan. Ini benar-benar dibutuhkan kala darurat. Sementara itu, semua pos yang lain sudah dialokasikan. Untuk kebutuhan keseharian sampai dengan jelang Lebaran.