Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Senator Lampung Abdul Hakim Tolak Timnas Israel

21 Maret 2023   15:01 Diperbarui: 21 Maret 2023   15:03 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdul Hakim. Dokumentasi Adian Saputra

Perihal Timnas Israel sebagai salah satu peserta Piala Dunia U-20 yang diadakan di Indonesia memantik respons banyak orang. Gubernur Bali Wayan Koster duluan berkirim surat ke Plt Menpora.

Ia minta Timnas Israel tidak bertanding di provinsi yang ia pimpin. Salah satu tempat pertandingan rupanya di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Siang ini seorang teman tenaga ahli anggota DPD RI Abdul Hakim, Larto Darmawan namanya, kontak saya. Ia meneruskan sebuah surat resmi Abdul Hakim ke Plt Menpora.

Hakim rupanya juga menolak jika Timnas Israel U-20 bertanding di satu di antara enam stadion di Indonesia.

Abdul Hakim dalam surat itu beralasan bahwa apa yang dilakukan Israel selama ini kepada warga Palestina tidak sinkron dengan kebijakan politik pemerintah Republik Indonesia.

Hakim berargumentasi, betapa sampai saat ini tidak ada hubungan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel.

Hakim mengutip Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah di Bab X Pasal 150, yang menerangkan bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan menentang penjajahan Israel atas wilayah dan bangsa Palestina.

Hakim juga mengutip regulasi itu khususnya pada pasal 151 ayat 3 yang tertulis bahwa tidak adanya izin penggunaan bendera, lambang, atribut, dan pengumandangan lagu kebangsaan Israel di Indonesia.

Sebagai seorang ulama di Lampung, Abdul Hakim memang punya alasan kuat punya pendapat semacam itu. Apalagi ia kini senator asal Lampung yang bisa menyuarakan apa yang dipesankan konstituennya.

Dengan latar pesantren di Pandeglang, Banten, dan aktif lama sampai dengan sekarang di Dewan Dakwah Lampung, Hakim menolak tegas apa pun bentuk relasi dengan negara zionis itu. Hakim terbilang aktif sejak dahulu untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina.

Hakim tiga periode di DPR asal PKS. Masuk parlemen hasil pemilu 2004, 2009, dan 2014. Sebelumnya, pada pemilu 1999, ia masuk DPRD Lampung lewat Partai Keadilan, sebelum nantinya bermetamorfosis jadi PK Sejahtera.

Hakim juga mengutipkan pembukaan UUD 1945 yang menegaskan soal kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Hakim juga seratus persen sepakat penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Bagi Hakim, Israel adalah bangsa penjajah. Semua yang diduduki Israel sekarang adalah tanah Palestina yang mestinya wajib dikembalikan kepada pemilik yang sah.

Hakim dengan tegas meminta Plt Menpora RI mengambil sikap melarang Timnas Israel bertanding di Indonesia.

Saya pribadi bisa memahami betapa bagi banyak orang, tidak ada argumentasi lagi jika bicara soal Israel. Presiden Soekarno juga pernah bersikap serupa.

Saya kutip dari CNN Indonesia edisi 21 Maret 2023. Di berita itu disebutkan, pada 1957, Indonesia berhasil lolos dari babak pertama kualifikasi Piala Dunia 1958 setelah Taiwan mengundurkan diri.

Indonesia berada satu grup dengan China usai Australia juga mundur. Walhasil, Indonesia tinggal berhadapan dengan China. Indonesia berhasil menang dan berhak melaju ke playoff.

Drama pun dimulai karena Indonesia ternyata harus menghadapi Israel di playoff.

PSSI sempat meminta meminta pertandingan lawan Israel digelar di tempat netral. Namun, usulan itu ditolak FIFA. Indonesia pun akhirnya memutuskan mundur. Berita selengkapnya di sini.

Jadi, jika sekarang banyak respons soal itu yang intinya menolak, kita barangkali bisa memahami. Apalagi selama ini Indonesia tegas sikapnya dengan Israel. 

Indonesia juga bisa dibilang sebagai pendukung utama Palestina. Masyarakat sipil kita juga acap melakukan penggalangan dana untuk rakyat Palestina. 

Semoga ujung cerita ini manis. Setidaknya jangan memengaruhi timnas U-20 kita.

Mereka fokus saja menjalankan strategi pelatih dan meningkatkan mutu latihan. Sebab, kejuaraan ini tidak mudah. 

Mereka yang lolos ke sini sudah pasti yang terbaik. Ayo Garuda Muda Indonesia. [Adian Saputra]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun