Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jilbab dan Sebatang Rokok

14 Maret 2023   15:19 Diperbarui: 21 Maret 2023   15:10 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asapnya diembuskan ke atas. Tak ada canggung meski di situ ada beberapa pengunjung restoran lainnya.

Dari pakaiannya seperti orang kantoran. Kemeja rapi. Celana kain. 

Di ujung telunjuk dan jari tengah kirinya terselip sebatang rokok putih. Nyala apinya kasatmata ketika ujung filter diisap kuat.

Makin ke sini, makin sering ketemu perempuan berjilbab yang merokok. Kemarin selewat mata memandang, beberapa pendemo duduk santai usai unjuk rasa. 

Beberapa di antaranya perempuan pakai jilbab. Sambil duduk dan mengobrol, di tangannya terselip rokok putih. Asyik sekali melihatnya ngobrol sembari sesekali melepas asap ke udara.

Soal ada perempuan, wabilkhusus dengan jilbab merokok, hak masing-masing. Kita tak berhak memberikan pesan simbolik kalau mereka itu nakal. 

Saya tidak ke situ arah menulisnya. Soal mereka pakai jilbab, justru bagus menurut saya. Artinya setakat ini agaknya mereka paham apa kewajiban muslimah terhadap badannya. Dengan membungkus diri pakai jilbab, itu sebuah hal yang kita apresiasi.

Soal merokok? Ya sama saja. Tak ada beda laki yang merokok, ustaz yang merokok, kiai yang merokok, perempuan jilbab merokok, perempuan tak hijab merokok, ya sama saja buat saya.

Itu hak masing-masing. Sepanjang tidak merugikan. 

Apa merugikan contohnya? Anda merokok dalam ruang publik yang banyak anak-anak. Anda merokok tapi membuang puntung sembarangan. Anda merokok tapi buang abu ke sembarang tempat.

Sepanjang dia dilakukan di tempatnya, oke-oke saja. Persoalannya tinggal pada persepsi kita. Kalau sejak awal pikiran kita sudah menjustifikasi perempuan merokok itu nakal, saran saya dikikis saja pelan-pelan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun