Ini tidak ada kaitan sama sekali dengan program guru penggerak kementerian Nadiem Makarim. Pemda kasih keleluasaan kepada guru untuk membentuk karakter siswa.Â
Apa sih tujuan pendidikan kita itu? Jika ingin memajukan intelektualitas dan keterampilan, mudah kok.
Ajak mereka menjadi generasi dengan kultur literasi yang kuat. "Paksa" mereka pada awalnya untuk banyak baca buku.Â
Selain buku teks, juga buku populer lain. Juga boleh karya sastra. Intelektualitas salah satu ukurannya adalah seberapa banyak mereka membaca dan memahami konteksnya.
Kemudian untuk siswa SMKN, tujuannya jelas kerja lepas lulus. Maka itu, perhatikan saja kebutuhan untuk peningkatan keterampilan kerja mereka sesuai basisnya. Itu akan jauh lebih baik.Â
Anak SMK sekarang susah cari tempat magang. Kalaupun ada tempat magang, tak bisa terima banyak-banyak.
Saya pengalaman di sini. Ada anak SMK mau magang atau PKL. Tapi secara keterampilan belum memadai. Bahkan, masih mentah banget.Â
Mau diterima takut merepotkan. Tidak diterima kasihan sekolah sulit cari tempat PKL.
Yang mesti dilakukan pemda dalam konteks ini adalah memperbanyak kerja sama dengan swasta. Kasih tahu mereka supaya terima anak magang sesuai bidangnya.Â
Suruh korporasi kasih pembelajaran kepada siswa SMK supaya lebih terampil. Tidak usah banyak-banyak dulu. Separuh saja SMK diajak kerja sama dengan perusahaan, hasilnya bakal cetar membahana.
Maka itu, kalau hendak mau melakukan revolusi pendidikan, jangan sekadar sisi luar saja. Masuklah ke dalam dalam. Masuk ke sisi esensialnya.Â