Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) mestinya memberikan penghargaan atau memasukkan kebijakan masuk sekolah jam lima pagi di NTT ke dalam rekornya. Sebab, ini adalah jam masuk paling pagi untuk Indonesia.
Mungkin juga di negara-negara Asia Tenggara. Boleh jadi juga paling pagi di benua Asia. Kemungkinan besar juga jam masuk paling pagi sedunia.
Ini mungkin juga mengalahkan jam belajar formal paling pagi dengan mereka yang ada di pondok pesantren. Anak pondok memang bangun sepertiga malam akhir untuk untuk tahajud.
Namun, pembelajaran tetap dimulai sekitar jam tujuh lewat tiga puluh menit. Intinya, kebijakan di NTT soal jam masuk sekolah jam lima pagi wajib masuk Muri.
Silakan pengelola Muri berkontak dengan Pemerintah Provinsi NTT untuk mendatangkan siswa di beberapa sekolah di Kupang untuk serentak masuk jam lima pagi. Kalau satu sekolah ada 300 siswa kelas XII, dikali 10 sekolah (5 SMAN dan 5 SMKN), berarti ada 3.000-an siswa kelas XII serentak masuk sekolah jam lima pagi.Â
Kalau kurang, mungkin bagus juga melibatkan siswa kelas X dan XI. Dengan demikian, massa murid yang datang ke sekolah pas jam lima pagi lebih banyak.
Ini sebuah rekor yang sangat membanggakan. Betapa anak-anak di timur Indonesia serius dan giat belajar. Sampai-sampai jam lima pagi mereka sudah masuk.
Tentu mereka sudah bangun jam empat subuh. Siap-siap sekolah dengan mandi dan berpakaian. Yang muslim mungkin sempat salat subuh dulu. Kemudian sarapan.
Ibu mereka di rumah pasti jam tiga dini hari sudah bangun untuk memasak sarapan. Sungguh sebuah perubahan dimensi belajar yang sangat revolusioner di NTT.
Niatnya juga mesti kita dukung. Pemda ingin anak-anak di Kupang, NTT, ini sukses menembus kampus-kampus favorit. Syukur-syukur indeks pembangunan manusia atau IPM-nya bisa naik.
Kalau ingin revolusioner dalam pendidikan anak SMA atau SMK tentu dengan meningkatkan mutu pendidikan. Ketimbang heboh soal masuk sekolah jam lima pagi, pemda lebih perhatian saja sama guru. Kasih mereka insentif dari kas pemda.