Alinea di atas saya ingin menjelaskan posisi Masykur sebagai orang yang "mewujudkan dirinya" atau "berbuat atau berlagak sebagai". Ini juga fungsi dari diksi "merupakan".
Saya kasih contoh satu lagi supaya makin jelas dan tidak membingungkan. Andaipun membingungkan, juga tak masalah. Artinya otak kita mencerna apa yang saya sampaikan.
Tonny Syiariel merupakan pegiat wisata yang punya kemampuan memotret dan menulis yang cergas. Tonny merupakan penulis di blog Kompasiana dan pernah dapat dua penghargaan bergengsi tahun 2021. Tonny juga merupakan penulis yang sudah mendokumentasikan perjalanan dunianya dalam sebuah buku bertajuk "Jelajah Eropa".
Sampai di sini dahulu penjelasan soal tiga diksi ini. Semoga bisa menempatkan ketiganya dalam konteks yang benar. Andaipun juga tidak, bukan masalah besar.Â
Bahasa adalah medium percakapan, baik lisan maupun tulisan. Yang paling urgen, rekan komunikasi kita mengerti uraian yang kita paparkan.Â
Selip-selip sedikit antara penggunaan "adalah", "ialah", dan "merupakan" ini sebuah keniscayaan. Tidaklah berdosa bagi yang salah dalam menempatkannya.
Kita hanya hendak lebih bijak dan pas dalam menempatkan ketiganya dalam ragam bahasa tulisan. Semoga tulisan ini bermanfaat.Â
Jika nirmanfaat, setidaknya tidak merugikan. Terima kasih sudah membaca secara saksama dan dalam tempo yang seringkas-ringkasnya. [Adian Saputra]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H