Maka itu, penyediaan makanan bergizi tinggi dengan nutrisi protein hewani khususnya menjadi target utama.Â
Selain itu, pihaknya juga siap untuk menggerakkan mobil darling ini ke daerah bencana untuk membantu penyintas dalam hal pemenuhan asupan makanan bernutrisi.
Saya kenal Yogi dua tahun berjalan. Wajahnya mirip orang Korea, entah Selatan entah Utara, hahaha.Â
Yang jelas, dia memang "orang Korea". Musababnya, laki-laki Sunda ini lulus dari Sastra Korea Universitas Gajah Mada (UGM).
Mobil darling kini sudah siap benar keliling. Banyak titik yang bakal dijumpai si darling ini.Â
Sebab, masih banyak titik di daerah ini yang mesti ditelusuri untuk menekan angka stunting. Di tingkat pusat, Presiden Jokowi dalam arahannya menekankan bahwa target angka prevalensi stunting di tahun 2024 yakni di bawah 14 persen harus tercapai.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prevalensi adalah jumlah keseluruhan penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di sebuah wilayah.
Yogi juga senang karena belasan amil dan relawan di tempatnya semuanya anak muda kisaran 20-an tahun umumnya. Dengan rentang usia itu, Yogi yakin ia bisa menggeber mobil darling ini plus program lain.Â
Ia juga hakulyakin media sosialnya makin bisa mengampanyekan segala program kebaikan dari lembaga "tertua" di bidang zakat ini di Indonesia. Selamat bekerja ya, darling. [Adian Saputra]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI