Kiamat kecil itu saat kita sudah diwisuda kemudian ditanya kawan mau apa usai lulus, belum ada jawaban pasti. Padahal, wisuda sudah lama kita lewati, tetapi kita masih banyak di rumah.Â
Masih lumayan kalau di rumah ada pekerjaan yang menghasilkan rupiah. Kalau di rumah sebatas menganggur, itu yang repot.Â
Kalau Benyamin Sueb masih hidup, paling dia memaki-maki, mirip ketika ia memarahi si Doel yang sudah jadi tukang insinyur tapi masih di rumah terus tidak kerja kantoran.
Banyak di antara teman-teman lulusan kampus yang masih belum mendapat pekerjaan atau belum berani memulai usaha usai diwisuda. Padahal, orangtua sudah menanti apa yang akan kita lakukan usai lulus.
Pasti harapan orangtua besar terhadap anak mereka yang sudah sarjana. Terbayang anak mereka dapat pekerjaan yang bagus, gaji yang lumayan, dan bisa mengangkat martabat keluarga. Sayangnya tidak segampang itu.
Kompas.com pada 29 Juni 2022 menulis bahwa, data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2022 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran Indonesia tercatat sebesar 5,83 persen dari total penduduk usia kerja sejumlah 208,54 juta orang.
Data tersebut juga menunjukkan, dari 5,83 persen pengangguran, hampir 14 persen adalah penduduk lulusan jenjang diploma dan sarjana (S1).
Pengangguran ini memang dilema buat semua. Ia menjadi beban karena tidak berpenghasilan.Â
Maka itu, ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan agar sarjana lekas kerja atau buka usaha sesaat setelah lulus. Apa saja kiat yang bisa kita lakukan supaya usai lulus lekas kerja?