Hampir tiap hari kita disuguhi tingkah polah orang yang ingin terkenal di media sosial. Aktivitas yang memancing perhatian makin semarak saja sekarang.Â
Beragam aksi di Tiktok khususnya, makin menjadi-jadi. Bahkan, beberapa di antaranya membahayakan.
Masak iya mau menghentikan truk yang sedang jalan. Kalau terlindas dan mati, memang benar takdir. Tapi kecerobohan semacam itu sebetulnya bisa kita hindari.Â
Termasuk juga soal mandi lumpur, ibu yang memberikan minuman saset kepada bayinya, selebgram yang membawa bayinya main ski air, dan sebagainya.
Belum lagi konten-konten yang kita sering sebut dengan mengemis online, jumlahnya luar biasa. Kalau tampilan perempuan seksi di jagat media sosial, ya tak usah ditanya lagi. Kita tidak cari saja, dia masuk ke beranda.
Tapi, tabiat semacam ini memang sudah jadi "kodrat" manusia mungkin. Mau terkenal, tapi melakukan sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak.
Dulu artis mencari perhatian orang itu dari karyanya. Dia main film dulu kemudian terkenal serta ke mana-mana menjadi pusat perhatian orang.Â
Penyanyi zaman dulu masuk rekaman kemudian keluar album, rajin pentas sana-sini lalu terkenal. Ketemu di tempat keramaian, sering dimintai foto dan tanda tangan.
Atlet juga demikian. Punya prestasi dulu kemudian dikenal banyak orang, masuk televisi diwawancarai, dan sebagainya.
Kini, orang makin mudah menjadi terkenal. Orang makin gampang cari perhatian orang lain. Bikin yang aneh kemudian viral.
Saya ingat pepatah orang Arab yang saya pertama dengar dari ceramah "Kiai Sejuta Umat" KH Zainudin MZ. Kata dia, mengutip pepatah itu, kencingi sumur zamzam, maka kamu akan terkenal. Bahasa Arabnya, bul 'ala zam-zam fatu'rof.