Demokrasi tu asyik
Serupa halaman luas nan resik
Tempat kita memilih para pembisik
Yang kontennya bisa kita telisik
Demokrasi itu asyik
Sebuah medium mendudukkan wakil rakyat yang terdidik
Bukan malah khianat dan perlu disidik
Hingga mereka meringkuk di jeruji yang bikin bulu kuduk kita bergidik
Demokrasi itu asyik
Bukan ruang berbau tengik
Hanya karena menerima duit dari mereka yang sehari-hari boleh jadi bertempik
Dan saban hari punya jurus membius yang apik
Demokrasi itu asyik
Serupa perawan yang cantik
Yang tak ada rona pucat setitik
Apalagi punya hati yang bersisik
Demokrasi itu asyik
Juga nikmat bak pempek kulit
Tugas kita menjaganya tiap detik
Agar ia berujung pada catatan amal di tangan Sang Khalik. [Adian Saputra]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H