Dalam seminggu ini, saya yakin pengguna WhatsApp banyak mendapat pesan berantai soal tulisan yang tidak boleh mengajari anak meminta-minta pada hari raya.
"Tuh sana ke tempat Pakde, nanti dikasih uang."
"Tante mana nih THR-nya, tante kan udah kerja, bagi dong THR-nya."
Dan jenis-jenis ucapan semacam itu yang merendahkan diri dan membiasakan anak-anak menjadi pengemis.
Poin terakhir yang tak kalah penting adalah ajari anak bersyukur dengan apa yang ia terima. Jika ada orang yang memberi, wajibkan mereka mengucapkan terima kasih. Atau sebaik-baik rasa syukur, ucapkan "Alhamdulillah jazakumullahu khoiro" .
Ini akan mendidik anak-anak untuk ridho dengan pemberian orang. Dikasih Rp2.000 alhamdulillah, dikasih Rp10 ribu alhamdulillah, tidak dikasih tidak apa-apa.
Ajari dan berikan pemahaman kepada anak bahwa tidak  semua orang akan memberikan uang. Jika ada yang tidak memberi, tidak boleh meminta. Jika diberi, ucapkan syukur dan terima kasih. Besar-kecilnya pemberian tidak masalah. Dikasih oke, tak dikasih oke.
Mudah-mudahan dengan dicamkannya sikap ini, anak-anak kita akan belajar tentang makna silaturahami dan makna syukur. Dan jangan lupa, andai dapat banyak uang THR mereka dari hasil dikasih saudara dan tetangga, mesti ditabung. Jangan malah diberikan petasan atau mainan yang kurang ada faedahnya. Semoga Lebaran kali ini kita lalui dengan penuh kesyukuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H