Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Sahur On The Road" ala "Giving Friday", Niat, Lakukan, dan Lupakan

4 Juni 2018   21:50 Diperbarui: 4 Juni 2018   22:07 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sahur on the Road Giving Friday. Dokumentasi Giving Friday

Setiap tahun, komunitas Giving Friday rajin mengadakan kegiatan sahur on the road. Bukan cuma event ini saja. Kenapa disebut Giving Friday karena saban Jumat para penggiat organisasi ini pasti berkegiatan. Yang lazim dilakukan adalah memberikan makanan kepada duafa dan orang sakit di rumah sakit. Kadang juga berkunjung ke panti asuhan atau panti wreda.

Saat Ramadan seperti sekarang, sahur in the road adalah salah satu agenda yang diprogramkan. Alhamdulillah selama ini berjalan dengan lancar.

Sama dengan komunitas lain, Giving Friday Lampung juga membagikan makanan kepada mereka yang hendak bersahur di jalan.

Memang ada pandangan bahwa tidak semua yang diberikan makanan itu berpuasa. Kalau melihat ke arah sana, boleh jadi benar. Kalangan tunawisma saat siang kala Ramadan juga acap terlihat makan. Atau pengayuh becak yang mangkal menunggu penumpang.

Salah seorang penggiat Giving Friday, Nita Susanti, mengatakan, berbuat baik itu prinsipnya laksanakan saja. Begitu ada niat, langsung dilakukan, kemudian dilupakan.

"Sejak dulu kami di Giving Friday ya begitu. Kalau ada ide, ada niat, ya segera lakukan. Habis itu ya lupakan, kemudian bikin agenda lagi," ujar ibu dari dua anak ini.

Nita mengatakan, pada prinsipnya, yang ia dan kawan-kawannya lakukan itu sebuah kebaikan. Siapa pun yang mendapat manfaat dari kebaikan itu, ya bisa siapa saja. Kata Nita, ia tak ambil pusing dengan komentar-komentar yang bermunculan soal sahur on the road.

"Yang penting berbuat baik aja," kata dia.

Dini hari kemarin, Giving Friday Lampung membagikan 250 kotak makanan untuk mereka yang mau bersahur di jalan.

"Tergolong sedikit sih, tapi enggak apa-apa. Ini kan semua hasil sedekah kawan-kawan," kata dia.

Nita dan kawan-kawannya di Giving Friday memang membiasakan berbagi. Sejak mengenal ia dan komunitasnya tahun 2013 lalu, saya menaruh apresiasi kepada mereka.

Saban Jumat pasti ketemuan dan sama-sama urunan untuk membeli makanan buat warga yang ada di jalan. Kebanyakan diberikan kepada tukang rongsok, pengayuh becak, dan anak jalanan.

Sedekah yang mereka lakukan saban Jumat menjadi edukasi tentang pentingnya berderma. Jika ada berita orang sakit yang membutuhkan pertolongan, mereka juga tak sungkan urunan.

Ramadan memang menjadi momentum spesial mereka. Sebab, di bulan ini semua amalan dilipatgandakan pahalanya. Nuansa kekeluargaan juga kental. Maka wajar kalau banyak kebersamaan yang bisa dirajut selama bulan puasa.

Apalagi kala memberikan makanan kepada duafa. Saya beberapa tahun lalu pernah ikutan. Rasanya memang beda. Ada perasaan senang bisa membantu orang. Ada perasaan bahagia kala bisa menolong orang lain.

Jadi, bagi saya, sahur on the Road sah-sah saja. Jadikan saja itu pemantik sifat berderma kita kepada orang lain yang membutuhkan. Ketimbang nyinyir tapi enggak pernah kasih kontribusi. Maju terus Giving Friday. Niat, lakukan, lupakan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun