Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Surat Buat Anies Baswedan: OSIS Tak Dilibatkan MOS

14 Juli 2016   10:13 Diperbarui: 14 Juli 2016   12:05 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawan-kawan yang ikutan cheerleaders juga aktif berlatih karena mereka memang suka kreasi seni semacam itu. Demikian pula dengan aktivitas organisasi ekskul lainnya.

Dan MOS di era itu sukses dengan damai. Soal ada satu dua kejadian, tingkah senior yang nyeleneh, yang non-OSIS tentu saja, tetap ada. Tapi tak sampai mencederai MOS secara umum.

Kami pun lebih mengutamakan kekeluargaan dan peran kakak penanggung jawab di setiap kelas, ditingkatkan. Kebersamaan dibangun. Bahwa antara siswa senior dan junior sama-sama warga sekolah.

Kegiatan kerohanian juga meningkat dengan baik. Bahkan, khusus untuk Rohis, tahun itu termasuk yang lumayan jumlah anggota barunya.

Saya memang sejak awal mewanti-wanti semua pengurus OSIS untuk tidak belagu, sok, dan bertindak melecehkan siswa baru. Yang justru mesti dilakukan adalah membangun kedekatan dengan adik-adik yang baru.

Yang saya ingat, sepekan setelah MOS, para guru, OSIS dan semua anak kelas I yang baru mengadakan keakraban di Pantai Canti, Lampung Selatan. Setiap kelas menampilkan atraksi yang memukau. Ada yang kabaret, ada yang vocal grup, menari, nge-rap, dan sebagainya. Semua larut dalam kebersamaan.

Usai dari pantai dan kembali ke sekolah, kami semua bersalam-salaman. Kami menjadi dekat. Para guru pun lebih mudah mengarahkan karena kedekatan dengan institusi sekolah, sepekan ini kami lakukan dengan baik.

Mungkin apa yang saya kemukakan ini hiperbolik. Dan juga mungkin tak bisa diambil sebagai random yang mewakili. Namun, cerita-cerita ini buat kami, sangat terekam dengan baik di memori.

Pendeknya, langkah untuk tidak melibatkan OSIS sama sekali, tentu bukan pilihan yang tepat. OSIS mesti dilibatkan. Beri mereka peran yang maksimal bisa dikerjakan. Saat rapat awal, tentukan dahulu tujuan utama dari MOS. Yang utama, kalau menurut penulis, membangun kebersamaan dengan segenap warga sekolah. Dan MOS semestinya adalah diisi dengan hal yang menyenangkan, menggembirakan, mencerdaskan, mengakrabkan, dan seterusnya. Semoga Pak Anies Baswedan membaca tulisan sederhana ini. Walllahualam bissawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun