Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yopie Pangkey, "Pahlawan" buat Penderita Talasemia

10 November 2012   10:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:40 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dede mengatakan ia merasa terbantu sekali dengan Darah Untuk Lampung ini. Ia merasa termotivasi untuk menjaga anak-anaknya agar tumbuh dan berkembang seperti anak pada umumnya, meski menderita talasemia. "Saya enggak tahu gimana mesti bilang terima kasih dan mengganti semuanya," ujar Dede saat saya interviu via telepon. Suara di ponsel terdengar bergetar. Ada isak yang ditahan. "Saya juga masih di rumah sakit ini, Mas. Tamara transfusi dari darah yang disumbang temannya Mas Yopie pagi tadi," ujar Dede.

**

[caption id="attachment_215615" align="alignleft" width="300" caption="(Salah seorang pedonor, cr: Darah Untuk Lampung)"]

13525170291141032596
13525170291141032596
[/caption]

Tekad Yopie untuk membantu sesama manusia sudah bulat. Ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu. Meski untuk itu, sedikit banyak koceknya terogoh agak dalam. "Enggak apa, Mas. Banyak yang bantu juga kok. Yang penting sekarang mencari sebanyak mungkin pendonor. Yang terbaru ada 60-an penderita yang butuh asupan darah setiap bulan. Kalau pakai konsep kami, 10 untuk 1, berarti kami mesti siap 600-an sukarelawan yang siap darahnya diambil kapan saja," kata dia.

Yang jelas, motivasi berlipat para penderita dengan bantuan pendonor ini cukup signifikan. Dede merasakan betul hal itu. "Ya anak-anak merasa di-support-lah, Mas. Mereka semangat hidup. Mau belajar tekun. Tetap semangat beraktivitas. Itu yang membuat kami tetap optimistis.

Sama dengan Dede, Yopie pun optimistis. Jejaring sosial yang ia tebar melalui akun Twitter @Darah4Lampung dan Facebook darahuntuklampung, menjadi andalannya. Kalau lebih banyak lagi Yopie-Yopie lain yang mau peduli dengan ini, bisa jadi semua penderita talasemia di Lampung, juga Indonesia, tak cemas andai tiap bulan mesti transfusi. Benar bahwa setetes darah kita berarti nyawa untuk orang lain. Selamat berjuang Mas Yopie. Kami mengapresiasi langkah Anda. Dan Anda adalah "pahlawan" buat mereka yang menderita talasemia. Wallahualam bissawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun