Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menulis Lead Artikel, dari Kutip Koran Sampai Epigram

18 Februari 2012   05:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:30 2624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Front Pembela Islam (FPI) memang layak dibubarkan. Sudah tak terhingga bentuk intimidasi mereka terhadap warga. Seolah negara ini ada dalam ketiak mereka. Da penolakan warga Kalimantan Tengah terhadap organisasi Islam ini adalah bukti sahih kemestian membubarkan FPI.

Teknik ini sebagaimana saya tulis di muka, umumnya senapas dengan judul tulisan. Untuk contoh pertama, judul yang pas mungkin "Peti Mati untuk Bekas Seorang Putri". Judul contoh kedua enaknya "Katakan Tidak untuk RSBI". Dan judul contoh lead ketiga ialah "FPI dan Patologi Religiositas Kita".

Ketiga, epigram.
Ada beberapa ungkapan tokoh yang terkenal seantero dunia. Ini juga bisa kita pakai. Tokoh besar semacam sastrawan dunia, filsuf, raja, presiden, bahkan nabi bisa kita pakai. Ini galib disebut epigram, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti syair atau ungkapan pendek yang mengandung gagasan yang diakhiri dengan pernyataan menarik dan biasanya menjadi sindirian. Contoh:

1. "Kalau Fatimah mencuri, aku sendiri yang potong tangannya." Ungkapan Nabi Muhammad ini rasanya cocok dengan masa sekarang. Terutama buat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang partai besutannya, Demokrat, sedang dirundung kasus korupsi.

2. "Power tends to corrupt (kekuasaan itu cenderung korup)"
Setiap bentuk kekuasaan, tanpa memandang ideologinya, pasti cenderung menyeleweng. Sebab, dengan otoritas di tangan, semua bisa dilakukan. Meski berasal dari partai berbasis Islam, entitas ini bisa jadi menyeleweng. Itu paling tidak terbukti dengan dugaan keterlibatan unsur pimpinan Badan Anggaran dari Fraksi PKS, Tamsil Linrung.

Keempat, kalimat tanya.
Membuat lead artikel dengan kalimat tanya itu sangat menolong. Mengapa begitu? Sebab, adanya pertanyaan pasti mendorong ada jawaban. Dan karena mesti menjawab, kita juga kudu menulis jawabannya. Tidak cuma saat menulis teras artikel, saat mentok di tengah, menggunakan kalimat tanya juga menolong. Yuk simak beberapa contohnya.

1. Apa ada presiden yang tak digaji? Jawabannya ada. Presiden Paraguay Fernando Lugo Mendez orangnya. Setelah 16 Agustus 2011 dilantik, ia mengumumkan tidak akan menerima gaji sebagai upaya solidaritas kepada rakyat Paraguay yang lebih dari 35 persen masih miskin. Ini njomplang jika dibandingkan dengan gaji presiden RI yang mencapai Rp 150 juta dan pejabat lainnya. Bahkan gaji Rp 166 juta untuk gubernur Bank Indonesia. Sementara penduduk miskin Indonesia masih mengap-mengap memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

2. Apa adil jika koruptor miliaran rupiah dibebaskan, sedangkan Nenek Rasminah yang dituduh mencuri enam biji piring dipenjara seratus lima puluh hari?
*
Lead yang baik ialah kalimat yang membuat kita mampu melanjutkan tulisan sampai tuntas. Soal konten teras yang mau kita tulis, terserah saja. Mana suka. Yang utama ialah tulisan kita bisa rampung. Jangan sampai ada alasan lagi, tidak menulis gara-gara tak bisa membuat teras artikel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun