Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama featured

Menanti Upah Layak Pekerja Media: Refleksi Hari Pers Nasional

9 Februari 2012   02:39 Diperbarui: 9 Februari 2019   09:13 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2009 saja, survei AJI untuk pekerja lajang mencapai Rp 4,3 juta. PK Ojong, pendiri Kompas dan pencipta nama "Kompasiana" pernah berujar bahwa gaji yang baik itu bisa memenuhi kebutuhan hidup jurnalis dan keluarganya. Kalau hanya cukup buat diri sendiri, ya belum sejahtera namanya. 

Nah, untuk itu, di Hari Pers Nasional ini, media didorong untuk memberikan kesejahteraan kepada jurnalis dan pekerjanya secara umum. Mutu jurnalistik yang semakin bagus akan meningkatkan pendapatan media. 

Iklan bertambah banyak, oplah untuk koran akan meningkat. Rating untuk media televisi juga melejit. Apalagi dalam iklim ramai pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah, media bisa menangguk untung yang besar. Belum lagi pemasukan iklan dari korporasi besar. Itu semua bisa menyebabkan pendapatan yang bagus buat media. 

Barangkali juga media mesti membuat struktur kekaryawanan yang ramping. Ini supaya efek pemberian gaji dan insentifnya lebih terasa. Ya proporsional saja, tidak terlalu sedikit, juga tidak berkelewahan. 

Semoga kesejahteraan jurnalis bisa meningkat. Dan momentum Hari Pers Nasional ini bisa memantiknya. Selamat buat semua pekerja media di Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun