Kita harus jujur, infrastruktur yang dibangun institusi Pekerjaan Umum, baik untuk tingkat pusat maupun daerah, kualitasnya masih jauh dari harapan. Produk yang paling sahih ialah jalan raya. Memang, setiap jalan dimiliki otoritas tertentu, bisa menjadi tanggung jawab pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota. Namun, herannya, kualitas pekerjaannya relatif sama. Nah, ini menjadi ironi jika kita melihat koleksi literasi di perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yang cukup banyak.
Kita ingin, ada kesesuaian antara produk infrastruktur dan kesemaran dunia literasi di lingkup kementerian ini. Kita tidak ingin ada anomali, keseriusan dalam bidang perbukuan dengan produk infrastruktur yang dihasilkan kementerian ini. Memang, yang namanya korupsi bisa terjadi di mana saja. Termasuk di kementerian yang acap disebut "basah" oleh masyarakat kita. Namun, seiring dengan kemauan yang kuat untuk berbenah, semestinya juga berimbas pada minimalnya korupsi. Kita ingin, keseriusan Kementerian Pekerjaan Umum dalam menata perpustakaan juga berbanding lurus dengan kejujuran semua awaknya, terutama dalam mengerjakan banyak proyek pemerintah.
*
Dengan segala plus-minusnya, sajian laman daring Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum ini bolehlah menjadi rujukan. Buat kita yang menyukai dunia  pekerjaan umum, pembelajar, juga sejarawan, bisa menggunakan koleksi di sana sebagai bahan bacaan dan penelitian. Kekurangan mesti diperbaiki. Yang sudah bagus, dijaga dan ditingkatkan. Sejarah adalah tapakan yang bisa menjadi acuan generasi masa kini. Dan item yang paling mudah dijadikan rekam jejak ialah buku, selain produk infrastruktur yang dibangun. Dengan serakan buku, kita bisa membaca secara utuh dan menapaktilasi sejarah PU. Karena itu sangat membantu. Semoga makin bermutu. Wallahualam bissawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H