Mohon tunggu...
adian ritonga
adian ritonga Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa aktif di fakultas pertanian universitas asahan (UNA) sekjen Himpunan Pelajar Mahasiswa Asahan (HPMA)Periode 2013-2015

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Refleksi Akhir Tahun Kabupaten Asahan

2 Januari 2015   19:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:57 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada Bupati Pemerintahan Daerah Kabupaten Asahan.

Dalam sejarah diceritakan saat Nabi Muhammad SAW, meyebarkan risalah dari Allah, banyak masyarakat Quraisy yang mengejek dan mencibirnya. Mereka menuduh Nabi Muhammad sebagai orang gila. Bahkan ada seseorang yang sangat memusuhi Nabi Muhammad SAW, sampai-sampai orang tersebut meludahi Nabi Muhammad SAW, ketika lewat dijalan tertentu. Dan pada umumnya jika seseorang mendapat perlakuan seperti itu, ia akan marah dan melakukan pembalasan. Tidak demikian yang dilakukan oleh Nabi Muhammaad SAW, sampai orang tersebut bingung, Nabi Muhammad SAW hanya tersenyum setiap kali orang tersebut mengejek dan meludahinya. Karena dalam pandangannya perlakuan yang dilakukan orang tersebut disebabkan oleh ketidak tahuan tentang apa ajaran Islam. Sampai suatu ketika Nabi tidak lagi mendapat perlakuan seperti biasanya, timbul pertanyaan dalam benaknya “kemana gerangan orang yang biasa mengejek dan meludahi ku?” akhirnya Nabi Muhammad SAW, mendapatkan informasi, bahwa orang tersebut jatuh sakit. Betapa terkejut dan terlihat raut wajah yang sangat ketakutan, di wajahnya ketika melihat Nabi Muhammad SAW. Dengan tutur kata yang lembut Nabi Muhammad SAW, mengatakan bahwa kedatangannya bukan untuk balas dendam, namun untuk menjenguknya. Melihat ahlak, moral dan budi pekerti Nabi Muhammad SAW yang luhur, membalas perlakuan yang tidak senonoh dengan tindakan terpuji, membuat hati orang tersebut bergetar. Maka pada saat itu juga dengan hati yang ihklas orang orang tersebut menyatakan diri menjadi pengikut Nabi.
Sepenggal kisah diatas merupakan contoh yang sangat hebat dalam sejarah, sikap yang visioner, modern dan santun, Nabi Muhammad SAW “melawan kekerasan tanpa kekerasan”. Banyak menjadi inspirasi pemimpin sekarang ini.
Tahun 2014, baru saja berlalu. Biarkan yang berlalu menjadi catatan untuk pondasi kita menyongsong masa depan, mari bersama-sama kita catatakan sejarah yang lebih baik di tanah tumpah darah kita. Seorang warga negara yang baik adalah warga yang siap menyongsong gerak langkah pembangunan, terkhusus untuk mereka saudara-saudara kita yang diberikan amanah oleh Rakyat, menjadi seorang pemimpin untuk mengurusi kesibukan yang tidak sempat kita lakukan, sudah saatnya untuk mengintrospeksi dan mengkoreksi dirinya agar kita peka akan rasa dosa. Introspeksi dan koreksi diri penting dilakukan seorang pemimpin, agar pemimpin tersebut dicintai dan dijadikan tauladan bagi rakyat dan pembantunya. Akibat kesalahan, kecerobohan dan kesewenangan adalah ketidak adilan seorang pemimpin yang akan menimbulkan sakit hati rakyat dan mereka yang selama ini membantunya untuk mewujudkan visi dan misinya “Asahan religius, sehat, cerdas dan mandiri. Keangkuhan aprior seorang pemimpin terhadap para pembantunya akan menjadi batu sandungan dan melahirkan pembangkangan. Mereka yang menjadi korban tidak lagi melakukan pekerjaanya secara profesional sesuai dengan tufoksi dan tugasnya. Akibat dari pembangkangan akan menimbulkan kesenjangan social diberbagai bidang. Banyak orang yang tidak bersalah menjadi korban, keresahan merebak ditengah-tengah masyarakat, saling curiga/ tidak percaya dan persaingan tidak sehat. Kondisi ini merupakan lahan subur untuk menumbuhkan tindak kekerasan, mulai dari pengkambing hitaman, agresi/ kerusuhan sampai pembunuhan.
Realisasi visi dan misi Bapak Bupati Asahan Religius, Sehat, Cerdas, Mandiri telah menciptakan banyak perubahan yang terarah dan baik. Masyarakat kabupaten asahan dapat merasakan sentuhan langsung pembangunan. Sekarang kita dapat beribadah dengan tenang, tanpa rasa takut, tempat beribadah kita roboh. Kita tidak perlu takut lagi terlantar dirumah sakit karena tempat rawat inap pasien tidak cukup menampung masyarakat yang berobat, pembangunan 2 (Dua) dua gedung baru yang kokoh dan megah di Rumah Sakit Umum Daerah dapat menampung pasien kelas menengah keatas yang lebih banyak. Kabupaten asahan juga terkenal dengan mutu pendidikannya yang baik, mulai dari infrastruktur sampai tenaga pendidik menjadi prioritas bapak bupati Asahan, karena masa depan negara kita ada ditangan mereka generasi penerus bangsa, sekarang adik-adik dapat belajar dengan nyaman dan tenang karena sudah tidak mungkin ada lagi sekolah yang tidak layak untuk belajar, guru-guru juga dapat mengajar profesional dan bangga menjadi seorang guru karena sekarang pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten asahan untuk memperhatikan kesejahteraan guru, hasilnya tingkat angka kelulusan UAN (Ujian Akhir Sekolah) ditingkat SD/ MI, SMP/ MTS dan SMA/ SMK/ MA Tahun Ajaran 2013 100% sangat memuaskan, terkhusus bagi adik-adik yang ingin melajutkan pendidikannya keperguruan tinggi negeri kalian harus masih bersabar, dan pandai-pandailah membawa diri, di perantauan. Karena sampai sekarang janji bapak bupati untuk menegerikan Universitas kebanggaan masyarakat Asahan masih dalam proses yang sampai sekarang belum diketahui batas waktunya. Kemadirian kabupaten asahan sudah tidak perlu diragukan lagi, ini dapat kita lihat dan rasakan langsung, berbagai program bantuan langsung (kredit UKM, ternak, bibit unggul dll) telah meningkatkan penghasilan ekonomi, untuk mengurangi angka pengangguran pemerintah daerah memberikan kenyamanan fasilitas dan akomodasi bagi pengusaha yang ingin mendirikan perusahaannya, dan fasilitas dan akomdasi yang diberikan banyak disalah gunakan oleh pengusaha.
Jika kita mengamati kondisi rill praktik politik Bupati Asahan, ada kecendrungan berpadunya kehausan akan kekuasaan dan keangkuhan. Salah satu pertandanya adalah ketidak sigapanya menyikapi ke engganan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan untuk mundur dari jabatannya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus korupsi ALKES (Alat Kesehatan) oleh KEJATISU (Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara). Keangkuhan telah merajalela didalam diri Pemimpin yang kita cintai, karena orang-orang yang ada didekatnya telah membutakan matanya, dan menulikan telinganya terhadap rasa berdosa. Seharusnya Bapak merasa bersyukur dan beruntung ketika masih banyak Mahasiswa/i yang mau membukakan mata dan telinga Bapak, untuk mennyadari keberadaan rasa dosa. Walaupun terkadang cara yang dilakukan untuk mengingatkan, membuat Bapak gerah.
Begitu banyak yang dapat kita pelajari dari pendahulu kita, seorang pemimpin masyarakat adalah pejuang. Pejuang tidak mengenal kata pensiun, namun seorang pejuang yang baik akan bersikap realistis, harus selalu mencari dan membina generasi penerus bangsa untuk melanjutkan perjuangannya, perjuang melalui dunia politik adalah perjuangan memang tidak memberikan dampak langsung terhadap masyarakat, tetapi dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Masyarakat pasti akan mengkesampingkan ego pribadinya dan siap mendukung setiap kebijakan pemimpin yang bertujuan untuk mengankat harkat dan martabat bangsa.

Kisaran, 02 Januari 2015
Penulis,

Adian Ritonga
Ketua Bidang Pergerakan Mahasiswa
Perhimpunan Pergerakan Indonesia cab. Asahan

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun