Mohon tunggu...
Abebah Adi
Abebah Adi Mohon Tunggu... lainnya -

Seseorang yang percaya bahwa masa lalu hanyalah kenangan saja untuk dijadikan bahan evaluasi. Hidup adalah saat ini berharap dapat berusaha untuk menjadi lebih baik dari masa yang telah lalu, masa yang akan datang masih mistery hanya Alloh SWT. saja yang paling mengetahui.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Dari Idiologi Bangsa, Budaya Kerja Sampai Jalan TOL

30 Desember 2015   19:27 Diperbarui: 31 Desember 2015   12:58 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jadi kalau iseng mencermati sejarah pembangunan jalan di Indonesia sejak jaman Daendels sampai dengan saat ini maka terdapat persamaan dan perbedaannya

Persamaan:

Jalan dibangun untuk kepentingan hajat hidup masyarakat luas  di Indonesia khususnya pulau Jawa  digunakan seluas-luasnya untuk kepentingan ekonomi, sosial, politik, budaya,  pertahanan dan keamanan juga masih berlaku sampai dengan sat ini.

Perbedaannya:

Jelas beda dong pembangunan jalan pada jaman penjajahan dengan jaman sekarang,  dari panjang ruas jalan saja sudah sangat jauh berbeda antara jaman dulu dibandingkan dengan sekarang. Tetapi barangkali yang perlu dicermati bahwa pembangunan jalan pada jaman Daendels dilakukan  dengan cara sistem kerja paksa yang banyak menyengsarakan rakyat  sampai banyak  memakan korban jiwa maupun harta. Pada jaman sekarang biaya pembangunan jalan tertentu dibebankan kepada rakyat melalui pemakai kendaraan (masyarakat pengguna jalan) baik kendaraan umum maupun pribadi dengan cara membayar tarip masuk  seperti pada umumnya diterapkan di jalan TOL.

Hal ini mengindikasikan bahwa pembangunan disegala bidang senyatanya dibebankan kepada rakyat melalui berbagai pajak, retribusi dan pungutan lain yang disahkan oleh peraturan dan per undang-undangan disamping memang ada juga  dari pendapatan lainnya yang masuk ke APBN seperti dari dana penyisihan pengelolaan Sumber Daya Alam serta Pinjaman luar negeri serta pendapatan negara lainnya.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun