Mohon tunggu...
Abebah Adi
Abebah Adi Mohon Tunggu... lainnya -

Seseorang yang percaya bahwa masa lalu hanyalah kenangan saja untuk dijadikan bahan evaluasi. Hidup adalah saat ini berharap dapat berusaha untuk menjadi lebih baik dari masa yang telah lalu, masa yang akan datang masih mistery hanya Alloh SWT. saja yang paling mengetahui.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Lailatul Qadar

11 Agustus 2012   18:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:55 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sudah sekian hari kita melangkah

dari tepian keriuhan kumandang beduk

sampai dua, tiga kita ter dehidrasi dan dua tiga pula ucap tak terkendali

sedang beberapa lirikan berkelebat disudut-sudut pandang



sering kita menyebutnya sebagai ibadah Shaum Ramadhan

namun satu, dua tak berusaha memelihara kesuciannya

masih sibuk berkecimpung dalam lumpur tak terhanyutkan

masih berkutat dalam kabut menyelimuti keagunganMU



sudah kusimpan setangkup do’a ketika malam semakin sepi,

berharap didalamnya  terdapat berkah  seribu bulan

malam bukan milik kaum penyerah diri dan penjaga hati  belaka

setangkai do’a kupanjatkan untuk harapan yang tak pernah putus  dari kemurahanMu



Dua, tiga kita tersaruk dalam terik dan keringat tercurah

Itu tak melonggarkan niat ku

Tidak membabat keteguhanku dalam menjaga seruanMu

Tetapi dua, tiga ucap dan lirik masih tak kuasa kukendalikan



dua pertiga sudah kita lalui dan kemenangan tinggal diambang pintu,

hanya Allah lah yang maha tau dan aku bahagia karenanya

” Shaummu UntukKu” demikian sabdaNya

hanya kepada kemurahan dan kasih sayangNyalah kami berharap, memohon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun