Mohon tunggu...
Adi Sastra
Adi Sastra Mohon Tunggu... -

seorang yang romantis / @ADSastrawidjaja

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lebih Baik Pertahankan Bambang Brodjonegoro, Pak Jokowi!

28 Desember 2015   11:07 Diperbarui: 28 Desember 2015   13:34 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gambar diambil dari http://media.themalaysianinsider.com/assets/uploads/articles/indonesia-finance_minister_bambang_brodjonegoro-300915-reuters.JPG"][/caption]

Lagi-lagi isu untuk me-reshuffle menteri keuangan, Bambang Brodjonegoro, semakin kuat. Kali ini langsung diberitakan bahwa penggantinya adalah teman Jokowi semasa SMP yang juga menjabat Wantimpres. Sri Adiningsih, dia adalah profesor ekonomi di UGM. Sosok wanita yang seringkali memberikan komentar-komentar tentang keadaan ekonomi di Indonesia ini digadang-gadang cocok untuk menggantikan Menkeu sekarang.

Sri Adiningsih sendiri juga diajukan oleh Megawati untuk menjadi anggota dan ketua Wantimpres. Lantas apakah Sri Adiningsih cocok untuk menggantikan Bambang Brodjonegoro? Jawaban bagi saya adalah tidak. Selain karena prestasi Bambang Brodjonegoro saat ini, ada juga alasan lainnya.

Benar, Sri Adiningsih adalah seorang profesor di bidang ekonomi. Tapi apakah itu membuat dirinya cocok untuk menyandang menteri? Tentunya tidak bisa disimpulkan dengan cepat dan harus melalui banyak alasan. Ditambah seorang akademisi belum tentu cocok mengurus segala macam hal birokrasi di lingkungan kementerian bukan? Hal ini berbeda dengan Bambang Brodjonegoro yang sudah dahulu menjadi wakil menteri keuangan.

Hal lain yang dicapai Bambang Brodjonegoro adalah tentang target pajak sekarang. Walaupun banyak prediksi yang mengatakan bahwa tidak akan tercapai 85%. Tetapi capaian pajak tahun ini tertinggi dari sebelum-sebelumnya. Dimana telah mencapai lebih dari 100 Triliun. Hal ini sangat positif, dimana capaian tersebut terlihat sangat sulit dicapai di pemerintahan sebelumnya.

Dari sisi ini Bambang Brodjonegoro memiliki nilai tambah. Selanjutnya adalah kita harus melihat pendapat di berita Jokowi, Haluan Pikir Sri Adiningsih Sangat Neolib!. Di sana dijelaskan bahwa Sri Adiningsih sama dengan ekonom seperti Sri Mulyani yang dikenal berpaham liberal. Dimana pada saat tahun 2001 dia bersama dengan Sri Mulyani dkk menghendaki ada revisi terhadap pasal 33 UUD 1945.

Pasal 33 yang sebelumnya terdiri dari 3 ayat. Ditambah dengan satu ayat yaitu “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.” Asas efisiensi itu dianggap terlalu liberal.

Dua alasan itu yang harus Jokowi ingat, bahwa belum tentu akan menjadi lebih baik utnuk mengganti Bambang Brodjonegoro dengan Sri Adiningsih. Apalagi dengan alasan dia adalah teman dekat Jokowi. Jokowi harus melihat bagaimana sepak terjang Bambang Brodjonegoro. Dari menciptakan iklim investasi sampai mengejar target pajak di akhir tahun ini.

Semoga Jokowi tidak asal mengganti. Tetapi mempertimbangkan dengan banyak hal. 

Jangan reshuffle Menteri Keuangan!

Referensi bacaan

Profil Sri Adiningsih

Istana: Sri Adiningsih Diajukan Mega, Sidarto oleh Jokowi

Bersejarah, Realisasi Penerimaan Pajak Tembus Rp.1000 Triliun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun