Mohon tunggu...
Adi Sastra
Adi Sastra Mohon Tunggu... -

seorang yang romantis / @ADSastrawidjaja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Chatib Basri Pilihan SBY Itu Agen Asing?

19 Juni 2015   09:31 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:41 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada angin tidak ada hujan, tahu-tahu mantan Menkeu Chatib Basri bikin pernyataan aneh. Dia sok kritis terhadap kebijakan Menkeu Bambang Brodjonegoro. 

Di saat ekonomi mulai tumbuh, tahu-tahu eks Menkeu yang diangkat SBY ini mengingatkan agar pemerintah tak mudah mengumbar fasilitas insentif untuk meningkatkan daya tarik investasi. 

Lucu sunguh lucu, memangnya apa prestasi seorang Chatib Basri di era SBY? Nyaris tidak ada. Kini setelah tak terpakai, tau-tau dia mencela kebijakan ekonomi yang sudah digodog matang.

Perlu ditelaah, apa kepentingan seorang Chatib Basri, orang kepercayaan SBY ini. Ada beberapa hal yang perlu disimak di balik pernyataan Chatib itu bertentangan dengan terobosan pemerintah yang sedang membangkitkan kondisi ekonomi Indonesia. 

Seperti kita tahu, pemerintah saat ini masih terus berupaya membangkitkan perekonomian Indonesia dengan menggenjot sektor pajak dan investor asing. Salah satu yang paling berperan besar adalah kebijakan Menkeu Bambang Brodjonegoro dengan tax allowance dan tax holiday. Dengan dua terobosan itu, pemerintah sedang menunjukkan komitmennya dalam upayanya mencapai pertumbuhan berkualitas. Tapi hal ini justru dinyinyiri oleh Chatib. Padahal, apa yang dilakukan Chatib saat masih menjabat Menkeu di era SBY?

Anggota DPR Komisi XI dari Fraksi Golkar M. Misbakhun menganggap Chatib cenderung tidak berani mengambil terobosan dan keputusan-keputusan penting berkaitan dengan investasi. Mengenai anggapan tidak terpenuhinya target penerimaan pajak karena fasilitas pajak yang diberikan pemerintah, Misbakhun melihatnya bukan persoalan utama. Menurutnya, tax allowance dalam jangka pendek memang berdampak pada berkurangnya penerimaan pajak. Namun dalam jangka panjang, penerimaan pajak akan meningkat seiring berubahnya iklim investasi yang lebih bergairah sehingga mendorong pertumbuhan industri nasional. 

Jadi mengapa Chatib sok menentang kebijakan yang sudah oke ini?

Apakah Chatib agen asing? Ini dia yang layak diwaspadai. Menurut Direktur Segitiga Institute, Muhammad Sukron, kritikan Chatib Basri terkait dengan fasilitas intensif yang dilakukan pemerintahan Jokowi perlu diwaspadai. Lebih-lebih juga bila ternyata Chatib Basri mau memangkas wacana tax amnesty atau pengampunan pajak.

Asal tahu saja, Singapura dan Malaysia yang sekilas nampak makmur itu sedang kebat-kebit juga melihat kebangkitan ekonomi Indonesia

"Menurut informasi, saat ini ada negara tetangga super sibuk lobi sana sini karena Jokowi mau tarik uang yang di luar masuk ke Indonesia," kata Sukron kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Singapura dan Malaysia, lanjut Sukron, pasti tidak senang Indonesia maju. Dengan adanya tax amnesty dan tax allowance maka uang pengusaha yang di parkir di Singapura pasti balik ke Indonesia.

"Pantes Saja negara-negara itu pusing, dan sekarang mereka sedang coba dimiskinkan Jokowi. Indonesia maju pasti negara tetangga makin takut, makanya mereka gak suka kita bagus. Nah, apakah ada hubungannya antara Chatib Basri dengan negara tetangga yang pusing? Ini harus kita ungkap," demikian Sukron.

Nah, apakah Chatib Basri ini agen asing yang sengaja mau mengacak-acak perekonomian Indonesia? Perlu diinvestigasi nih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun