Mohon tunggu...
Adi Sastra
Adi Sastra Mohon Tunggu... -

seorang yang romantis / @ADSastrawidjaja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Golkar Harus Berakhir untuk Kepentingan Siapa?

4 Maret 2015   21:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:10 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_400857" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar diambil dari akun @SuaraGolkar"][/caption]

Drama konflik Golkar telah berujung pada sebuah muara. Konflik yang dihasilkan oleh kedua kubu yaitu Agung Laksono dan Aburial Bakrie sempat tertutup beberapa hal memang. Dari konflik Polri dan KPK, hukuman mati dan lain-lain. Tapi tidak membuat kader-kader Golkar berkurang kepeduliannya untuk peneyelesaian konflik ini. Tepat kemarin, akhirnya mahkamah partai memutuskan hasil sidang mereka.

Mungkin secara gegap gempita, kubu Agung Laksono bergembira. Rentetan pemberitaan media menyiarkan bahwa kubu ini yang menang. Kompas memberitakan bahwa Mahkamah Partai Golkar Menerima Munas Versi Agung Laksono.Detik pun memberitakan bahwa kubu Agung Laksono sebagai pemenangnya. Banyak media berbondong-bondong memberitakan bahwa kubu Agung Laksono adalah pemenang. Lalu apakah itu memang benar-benar memenangkan kubu Agung Laksono.

Malamnya, setelah mahkamah partai melakukan sidang. Aburizal Bakrie dan Yusril bersama-sama melakukan cuitan konfirmasi di Twitter. Mereka beramai-ramai mengabarkan bahwa keadaan tidak seperti yang dikabarkan media. Bahwa Mahkamah Partai mengeluarkan pernyataan bahwa hasilnya seimbang (baca Hasil Mahkamah Partai Seimbang).Lebih tepatnya Mahkamah Partai tidak mencapai kesepakatan.

Saling tukar pendapat tentang putusan Mahkamah Partai itu menghasilkan isu “pelintiran-pelintiran”. A melintir untuk kebutuhan A, B melintir untuk kebutuhan B. Apa akibatnya? Banyak sekali wacana beredar, entah di Twitter atau obroloan di warung kopi. Tapi sebentar, kalau dilihat-lihat, kebanyakan media pada awalnya memberitakan kubu Agung Laksono menang. Seperti ada sesuatu yang mendorong media memberitakan hal tersebut serentak. Apa gerangan yang terjadi? Apa ada sebuah usaha untuk membuat kubu AL menjadi pemenang? Lalu mereka ini akan mengambil manfaat? Atau ini hanya lobi-lobi politik biasa?

Memang ada sebuah kabar angin yang mengatakan bahwa ada oknum ingin Golkar keluar KMP. Lalu apa ini salah satu cara agar Golkar keluar KMP? Entah, saya pun masih tidak tahu makna dibalik ini semua.

Dibalik drama Golkar ini, menurut pandangan saya lebih baik semuanya diakhiri dengan bijaksana. Semuanya harus mengingat bahwa Golkar didirikan untuk kepentingan rakyat. Semuanya harus menyingkirkan kepentingan pribadi mereka. Memprioritaskan Golkar di atas segalanya. Golkar adalah partai yang kuat. Berdiri sejak lama dan tidak akan hancur karena kepentingan-kepentingan.

Semoga Golkar lekas bangun dari tidur berkepanjangan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun