Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menang Bersama Yesus

21 Mei 2024   20:40 Diperbarui: 21 Mei 2024   21:03 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah memperhatikan teks Yunani dari ayat 37, saya memberikan sebuah terjemahan pribadi untuk frasa: kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita dengan terjemahan kita menang total (pemenang super) melalui kasih-Nya kepada kita. Apabila membaca kalimat  di atas, maka kita dapat mengatakan bahwa kemenangan kita atau kita disebut sebagai pemenang super bukan karena usaha kita, bukan karena kekuatan kita, melainkan karena kasih Yesus kepada kita.

Karena kasih Yesus? Iya kita mengalami kemenangan karena kasih Yesus. Karena kasih-Nya, makanya Dia mau disalibkan, menderita bahkan mati menggantikan kita. Itulah kasih Yesus yang telah menyelamatkan kita. Salib menjadi simbol betapa besar kasih Allah kepada kita, karena pada kayu saliblah semua kemurkaan Allah kepada dosa manusia telah dilampiaskan. Sedangkan kubur koson menjadi simbol kemenangan kita dan itulah Paskah. Harusnya setiap kali kita merayakan paskah, maka kita kembali mengingat bahwa kita adalah umat pemenang. Bahkan tidak perlu menunggu paskah, setiap kali kita melaksanakan ibadah minggu, karena Kristus bangkit pada hari Minggu maka itu menjadi sebuah proklamasi kita kepada dunia ini bahwa kita adalah umat pemenang.

Charles Wesley mengatakan, "Kasih ilahi, yang melebihi segala kasih, sukacita dari surga turun ke bumi, kukuhkanlah kediaman-Mu yang sederhana di dalam diri kami, mahkotailah dengan seluruh kemurahan-Mu yang setia. Yesus, Engkaulah sumber segala belas kasihan, engkaulah kasih yang murni dan tidak terbatas; kunjungilah kami dengan keselamatan-Mu; masuklah ke dalam setiap hati yang gemetar".

 

  • Jangan takut dan kuatir terhadap apa pun yang kita hadapi di dunia ini

Mengapa kita tidak boleh takut dan kuatir? Oleh karena ketika kita sudah benar-benar yakin bahwa kita adalah umat pemenang maka harusnya kita percaya diri menghadapi setiap masalah, godaan hingga peperangan rohani melawan si jahat. Kemenangan yang kita peroleh bukan karena kita yang telah melakukannya seorang diri, melainkan karena Allahlah yang berperang melawan setiap musuh-musuh kita.

Biasanya Iblis akan berusaha mengintimidasi kita, akan menuduh dan menghakimi kita. Sehingga kita akan selamanya terpuruk dalam rasa bersalah, dan tidak pernah akan berusaha untuk bangkit. Hati-hati terhadap tipu muslihat iblis. Ingat! Hari ini kita telah diingatkan bahwa Yesus telah memerdekakan kita sehingga kita disebut orang yang menang total atau pemenang super. Harusnya kebenaran ini dapat menghasilkan kepercayaan diri kita supaya kita dapat menang menghadapi dunia ini.

Saya ingat ketika Timnas Indonesia U-23 bertanding di AFC Cup, maka pelatih STY mengatakan, "mental pemain timnas harus bangkit pada setiap pertandingan". Maksudnya, mereka harus mengalami progres mental juara dalam setiap pertandingan yang mereka jalani. Ketika mereka sudah bermental juara maka tim apapun yang mereka hadapi, pasti mereka bisa menang. Hal inilah yang juga patut kita miliki, kita harus yakin pada diri kita bahwa kita adalah orang-orang yang lebih dari pemenang.

  • Mari bertanding sebagai seorang pemenang

Bertanding sebagai seorang pemenang berarti menggunakaan setiap otoritas dan perlengkapan yang telah disediakan Allah. Otoritas merupakan kuasa atau wewenang yang menuntut sebuah ketaatan. Kristus adalah pemegang otoritas tertinggi dan Dia telah mendelegasikannya kepada gereja-Nya supaya gereja-Nya mempergunakan otoritas itu untuk melawan dosa, dunia dan juga Iblis. Makanya orang percaya harus menggunakan setiap sarana yang telah disediakan Allah untuk hidup dalam kemenangan, seperti: iman, Firman Tuhan, kuasa Roh Kudus.

Selain itu, bertanding sebagai seorang pemenang berarti harus hidup di dalam Roh atau harus mengalami kepenuhan Roh. Seperti yang dikemukakan oleh Paulus dalam Efesus 5:18, "Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh". Saat orang mabuk, kita bilang mereka "di bawah pengaruh". Ketika seseorang menjadi pengikut Yesus, dia harus berada di bawah pengaruh Roh Kudus.

Di sini sebenarnya Paulus hendak menegaskan bahwa orang yang berada di bawah kuasa atau pengaruh anggur biasanya tidak dapat menguasai dirinya. Perkataan dan tindakannya akan kacau bahkan dapat menimbulkan kekacauan. Sedangkan mereka yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan semakin dapat menguasai diri. Dia pasti mampu mengelola hidupnya dengan baik, perkataan bahkan perbuatannya akan selaras dengan Firman Tuhan.

Kiranya tulisan ini dapat menjadi berkat dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus. AP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun