Kedua, Jangan menoleh ke belakang berarti harus menanggalkan setiap yang duniawi ketika mengikut Tuhan. Istri Lot menoleh ke belakang kepada tetangga-tetangganya yang dia tinggalkan, dengan kekhawatiran yang lebih dari yang sepantasnya, setelah masa anugerah mereka berlalu, dan keadilan ilahi dimuliakan dalam kehancuran mereka (bdk. Yes. 66:24).
Ketiga, Jangan menoleh ke belakang berarti tidak lagi berkeinginan berbuat dosa. Mungkin dia sangat merindukan rumah dan barang-barangnya di Sodom, dan tidak rela meninggalkan semua itu. Kristus menyiratkan ini sebagai dosanya (Lk. 17:31-32), bahwa dia terlalu memperhatikan barang-barangnya. Sikapnya yang menoleh ke belakang itu menunjukkan dengan jelas kecenderungan hatinya untuk kembali. Oleh karena itu Kristus menggunakannya sebagai peringatan terhadap kemurtadan dari pengakuan iman Kristen kita. Kita semua telah meninggalkan dunia dan keinginan daging, dan mengarahkan pandangan kita ke arah surga. Kita sedang di lembah, dalam masa percobaan kita, dan berbahaya bagi kita jika kembali kepada kepentingan-kepentingan yang kita akui sudah kita tinggalkan. Mundur kembali berarti menuju hukuman kekal, dan menoleh ke belakang berarti mengarah ke sana. Sebab itu, baiklah kita waspada (Ibr. 4:1). AP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H