Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Menoleh ke Belakang

3 Mei 2024   11:32 Diperbarui: 3 Mei 2024   11:58 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber image: https://id.pinterest.com/pin/92323861106304203/ 

Kedua, Jangan menoleh ke belakang berarti harus menanggalkan setiap yang duniawi ketika mengikut Tuhan. Istri Lot menoleh ke belakang kepada tetangga-tetangganya yang dia tinggalkan, dengan kekhawatiran yang lebih dari yang sepantasnya, setelah masa anugerah mereka berlalu, dan keadilan ilahi dimuliakan dalam kehancuran mereka (bdk. Yes. 66:24).

Ketiga, Jangan menoleh ke belakang berarti tidak lagi berkeinginan berbuat dosa. Mungkin dia sangat merindukan rumah dan barang-barangnya di Sodom, dan tidak rela meninggalkan semua itu. Kristus menyiratkan ini sebagai dosanya (Lk. 17:31-32), bahwa dia terlalu memperhatikan barang-barangnya. Sikapnya yang menoleh ke belakang itu menunjukkan dengan jelas kecenderungan hatinya untuk kembali. Oleh karena itu Kristus menggunakannya sebagai peringatan terhadap kemurtadan dari pengakuan iman Kristen kita. Kita semua telah meninggalkan dunia dan keinginan daging, dan mengarahkan pandangan kita ke arah surga. Kita sedang di lembah, dalam masa percobaan kita, dan berbahaya bagi kita jika kembali kepada kepentingan-kepentingan yang kita akui sudah kita tinggalkan. Mundur kembali berarti menuju hukuman kekal, dan menoleh ke belakang berarti mengarah ke sana. Sebab itu, baiklah kita waspada (Ibr. 4:1). AP.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun