Ketika pandemi covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, ekonomi menjadi terpuruk dan membuat banyak orang kesulitan secara ekonomi. Karena banyak yang di-phk, banyak yang tidak bisa bekerja dan berdampak kepada kesulitan untuk memenuhi makan-minum keluarganya.
Akan tetapi, tidak banyak orang yang melihat kondisi itu sebagai peluang dan kesempatan untuk berbuat baik dan berbagi kasih kepada sesama. Sekalipun pak Gunar bukanlah orang yang kaya, namun beliau memiliki hati yang sangat kaya.
 Dalam kekurangan dan keterbatasan, pak Gunar justru mau berbagi dengan para pemulung, pengemis, anak jalanan, serta tukang-tukang ojek. Bahkan beliau juga membuka kantin gratis, di mana setiap orang yang kesulitan makan bisa makan secara gratis di kantin tersebut.
Beliau tidak hanya berbagi materi, tetapi juga berbagi Injil. Ketika banyak hamba Tuhan mengurung diri, mengisolasi diri karena takut terinfeksi covid-19, beliau justru selalu giat dan aktif memberitakan Injil, melalui webinar-webinar yang diprakarsai beliau secara langsung serta juga khotbah dan renungan atau khotbah yang beliau sampaikan.Â
Sehingga melaluinya, banyak orang yang tetap dikuatkan dan diteguhkan, sekalipun dalam kondisi yang sulit karena pandemi.
Inilah yang dikatakan di atas bahwa julukan penginjil tiang listrik benar-benar terjadi dalam pelayanan pak Gunar hari ini. Kalau kita melihat tiang listrik, maka tiang listrik itu memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis untuk menyalurkan listrik ke rumah-rumah penduduk. Pada tiang listrik itulah setiap kabel listrik bergantung.Â
Sehingga apabila tidak ada tiang listrik maka bisa saja listrik tidak dapat didistribusikan ke rumah-rumah penduduk. Dengan adanya listrik, maka penduduk bisa menikmati manfaat listrik seperti: untuk memasak, untuk menyetrika, untuk menghidupkan mesin air, dan untuk menyalakan kipas angin supaya tidak kepanasan.Â
Manfaat-manfaat ini sangat diperlukan oleh masyarakat, dan itu hanya dimungkinkan terdistribusi dengan baik apabila ada tiang listrik berdiri dengan tegak. Tidak hanya itu, bahkan pada tiang listrik juga seringkali tergantung lampu-lampu jalan supaya pada malam hari pengendara atau pejalan kaki tidak kegelapan ketika melalui jalan tersebut, dan terhindar dari kecelakaan. Â Â
Pak Gunar Sahari mendapat julukan "penginjil tiang listrik" mungkin karena ejekan dari orang-orang yang melihatnya pada zaman dahulu. Akan tetapi siapa yang menduga bahwa ternyata itu menjadi kenyataan dalam pelayanan beliau hari ini. Melalui pelayanannya, pak Gunar telah memberkati banyak orang yang kekurangan, sehingga mereka masih tetap survive di tengah-tengah kondisi yang sulit ini.Â
Bahkan melalui pelayanannya juga, pak Gunar telah menerangi banyak orang yang selama ini hidup dalam kegelapan dosa dengan terang Injil. Itulah sebabnya, seperti tidak kenal lelah beliau untuk pergi ke berbagai pulau untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. Karena di dalam lubuk hati beliau yang dalam, terbersit satu keinginan untuk memenangkan bagi Kristus semua pulau di Indonesia.Â
Karena beliau juga berkeinginan, untuk selalu berbagi dan menjangkau setiap orang yang kesulitan secara ekonomi dengan kasih Kristus.