Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebangkitan Yesus Kristus

9 Agustus 2022   11:27 Diperbarui: 9 Agustus 2022   11:43 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jemaat Tuhan di Korintus percaya dan meyakini tentang peristiwa kebangkitan Yesus Kristus. Oleh karena seperti yang juga disinggung oleh Paulus pada bagian awal perikop ini bahwa peristiwa kebangkitan Yesus disaksikan oleh ratusan saksi (ay. 6), serta orang-orang dekat Yesus.

Sekalipun demikian, jemaat Tuhan di Korintus kesulitan untuk mempercayai kebangkitan tubuh orang mati secara umum. Bahkan ada indikasi mereka tidak mempercayai bahwa semua orang percaya akan dibangkitkan seperti Yesus dan tubuh mereka akan disatukan kembali dengan jiwa mereka dan menjadi satu tubuh dengan Tuhan Yesus.

Mereka banyak dipengaruhi oleh filsuf-filsuf Yunani yang meyakini bahwa ketika orang meninggal dunia, jiwa kita memasuki dunia yang lain tetapi tubuh kita binasa untuk selamanya. Tidak seperti banyak filsuf sekarang, mereka percaya bahwa walaupun tubuh binasa, akan tetapi jiwa itu abadi. Hal ini yang juga diajarkan oleh Plato. Baginya, jiwa terpenjara oleh tubuh. Ketika seseorang meninggal, jiwa justru mengalami pembebasan, kemerdekaan karena terbebas dari penjaranya, yakni: tubuh. Itulah sebabnya, filsafat Yunani mendikotomikan jiwa dan tubuh. Bagi mereka, jiwa itu penting, sedangkan tubuh sebaliknya (tidak penting).

Paradigma seperti inilah yang mempengaruhi beberapa orang Kristen di Korintus. Sehingga mereka tidak lagi memandang kebangkitan tubuh sebagai hak istimewa. Bagi mereka, kebangkitan murni lebih bersifat rohani. Hal inilah yang banyak dipegang dan diyakini oleh banyak teolog modern. Mereka berkata kebangkitan Kristus hanya menunjuk kepada kebangkitan roh atau ajaran Kristus saja.

Mereka mengklaim bahwa tubuh Yesus masih terbaring di dalam kubur, tetapi jiwa-Nya telah berlalu. Hanya ajaran, doktrin, dan roh Kristus yang masih hidup. Bagi mereka, hanya ajaran Kristus yang abadi, dan doktrin itu bukanlah pribadi Kristus yang telah dibangkitkan.

Teologi ini sepenuhnya sesat, keliru dan menyangkal kebangkitan tubuh yang jelas-jelas juga menantang ajaran serta kesaksian Alkitab. Ajaran-ajaran yang keliru seperti inilah yang coba dijelaskan dan diluruskan oleh Paulus dalam perikop ini (15:1-11). Dalam perikop ini, minimal ada tiga hal penting yang hendak disampaikan oleh Paulus, yakni:

  • Paulus Menegaskan bahwa Kebangkitan Kristus = Injil (ay. 1-4)

Kata "Injil" berasal dari kata Yunani, "euangelion".  Biasanya ungkapan ini diartikan "kabar baik, kabar sukacita". Biasanya ungkapan ini digunakan untuk menggambarkan sebuah berita kemenangan dari medan perang. Di mana setiap prajurit yang kembali dari perang dengan selamat dengan membawa kabar kemenangan kepada seluruh penduduk kerajaan. Sehingga hal itu membawa kegembiraan dan sukacita tersendiri.

Menurut Bauers Danker dalam BDAG, euangelion dapat diartikan: (1) kabar baik Tuhan kepada manusia, kabar baik sebagai proklamasi; (2) rincian yang berkaitan dengan kehidupan dan pelayanan Yesus, kabar baik Yesus; dan (3) sebuah buku yang berhubungan dengan kehidupan dan pengajaran Yesus, sebuah catatan Injil. Di mana dalam konteks 1 Korintus 15:1 lebih cocok dipahami pada pengertian nomor pertama.

Nah, yang menarik karena dalam perikop ini, Paulus menyebut kebangkitan Yesus sebagai Injil atau kabar sukacita, kabar gembira, kabar baik bagi seluruh manusia yang berdosa. Karena dengan kebangkitan Yesus, maka ada harapan bagi setiap manusia untuk memperoleh keselamatan di dalam Kristus. Seperti yang dikemukakan oleh Paulus dalam ayat 1-4 bahwa:

  • Oleh Injil itu kamu diselamatkan. Kata yang digunakan Paulus untuk kata "diselamatkan" adalah zoso. Menurut BDAG, kata ini dapat dipahami dengan: (1) untuk menjaga atau menyelamatkan dari bahaya dan penderitaan alam, menyelamatkan, menjaga dari bahaya, melestarikan, menyelamatkan (menyelamatkan dari kematian; membawa keluar dengan selamat, menyelamatkan/bebas dari penyakit; menjaga, menjaga dalam kondisi baik; [lulus.] berkembang, makmur, baik-baik saja); (2) untuk menyelamatkan atau menjaga dari bahaya atau kehancuran transenden, menyelamatkan / menjaga dari kematian abadi ([pass.] diselamatkan, mencapai keselamatan).
  • Melalui kebangkitan Yesus, maka kematian-Nya karena dosa-dosa kita supaya kita dapat memperoleh pengampunan dosa menjadi sempurna. Kata "dosa" dalam ayat 3 menggunakan kata "hamartia". BDAG mengatakan kata ini dapat diartikan: (1) penyimpangan untuk standar kebenaran manusia atau ilahi (dosa, dosa khusus); (2) keadaan berdosa, keberdosaan; (3) kekuatan jahat yang merusak.
  • Bahkan melalui kebangkitan Yesus menegaskan Allah menepati janji-Nya. Karena kebangkitan Yesus terjadi sesuai nubuat Kitab Suci. (adanya penegasan bahwa Yesus benar-benar telah mati, dan telah bangkit sesuai dengan nubuat dalam PL).

Sehingga hanya melalui peristiwa kebangkitan Kristus menjadikan kita selaku orang berdosa dapat terbebas dari hukuman dosa. Melalui kebangkitan Yesus, iman kita tidaklah menjadi iman yang sia-sia, melainkan iman yang memberikan hidup dan membawa kepada hidup. Selain itu, melalui kebangkitan Yesus, dosa-dosa kita telah diampuni.

Pertanyaannya: Apakah kita percaya kepada kebangkitan Yesus? Apakah kuasa kebangkitan itu telah kita miliki?

 

  • Paulus Menegaskan bahwa Kebangkitan Kristus adalah Peristiwa yang Historis (ay. 5-8)

Hal ini perlu diberikan klarifikasi. Mengapa? Oleh karena poin ini sangat substansial dan urgen. Selain itu, klarifikasi dari Paulus ini sekaligus menegasi pendapat yang menolak kehistorisan kebangkitan Yesus. Di mana kebangkitan Yesus harus dipahami sebagai kebangkitan tubuh. Itulah sebabnya, dalam ayat 5-8, Paulus menegaskan:

  • Yesus telah menampakkan diri kepada Kefas.
  • Menampakkan diri kepada kedua belas murid
  • Yesus menampakkan diri kepada lebih dari 500 saudara sekaligus.
  • Menampakkan diri kepada Yakobus.
  • Menampakkan diri kepada semua rasul.
  • Menampakkan diri kepada Paulus.

Penampakkan diri Yesus pascakebangkitan-Nya adalah penampakkan fisik bukan roh saja. Hal ini juga dipertegas dari kesaksian beberapa Injil bahwa kebangkitan Yesus membuat kubur Yesus kosong. Bahkan pascakebangkitan-Nya, Yesus masih bisa makan ikan goreng, masih memiliki lobang paku; sehingga mengindikasikan Yesus memang bangkit secara fisik.

  • Paulus Menegaskan Komitmennya untuk Giat memberitakan tentang Kebangkitan Yesus (ay. 9-11)

Pada bagian ini, Paulus menegaskan bahwa sekalipun dia rasul yang paling hina, namun setelah menerima kasih karunia dan keselamatan melalui kebangkitan Yesus, maka dia dengan giat memberitakan Injil. Dia mengklaim dirinya telah bekerja lebih keras dibanding rasul-rasul yang lain.

Paulus memberitakan Injil dengan tidak kenal lelah, dan pantang takut, menyerah dan kalah. Totalitas hidupnya, tenaganya, pikirannya didedikasikan untuk pemberitaan Injil. Itulah sebabnya dia pernah berkata: "Bagiku hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan".

Paulus memberitakan Injil tentang Yesus yang telah mati dan telah bangkit sesuai dengan Kitab Suci. Bagaimana dengan kita? Injil yang seperti apa yang kita beritakan??

Dengan demikian, kita belajar bahwa kebangkitan Yesus merupakan kabar gembira, kabar sukacita dan merupakan inti dari iman Kristen. Sehingga melaluinya, kita akan memperoleh keselamatan, kehidupan kekal, dan persekutuan dengan Bapa akan terjalin kembali. Itulah sebabnya, kita dituntut untuk mempercayai dan meyakininya supaya benar-benar kuasa kebangkitan itu menjadi bagian integral dengan kehidupan kita. Tidak sampai di situ, kita juga harus giat memberitakan Injil kebangkitan Yesus kepada setiap orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun