Pertanyaannya, berapa banyak generasi milenial Seriti yang masih mengetahui sejarah Seriti? Berapa banyak dari mereka yang masih berminat membaca dan mempelajari sejarah Seriti? Atau berapa banyak generasi tua yang tersisa yang masih berminat menceritakan sejarah Seriti kepada anak dan cucunya? Sekiranya masih ada lima puluh, dua puluh atau sepuluh orang.
Dalam momentum memperingati ulang tahun desa Seriti yang ke-68 ini, saya kembali mengajak kita untuk belajar sejarah Seriti dan bagi generasi milenial Seriti, jangan malu dan sungkan belajar sejarah Seriti. Karena kalau tidak, maka sepuluh tahun ke depan sejarah ini akan hilang atau kabur dan kita tidak dapat lagi melihat pertolongan Tuhan bagi orang Seriti. Karena justru melalui sejarah Seriti, maka di momen ulang tahun yang ke-68 desa Seriti ini, kita dapat berkata, "Eben-haezer, sampai di sini Tuhan menolong orang-orang Seriti".
Selamat hari jadi yang ke-68 tahun bagi desa kelahiranku, desa yang dari sejarahnya, saya dapat belajar dan melihat dengan jelas betapa besar pertolongan dan pemeliharaan Tuhan di dalam Yesus Kristus bagi orang-orang Seriti. AP.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H