Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ecclesia Semper Reformanda Est

31 Oktober 2021   10:02 Diperbarui: 31 Oktober 2021   10:07 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://renoafriano.wordpress.com/2017/09/17/pos-blog-pertama/

Gereja harusnya menjadikan tindakan Yesus di atas sebagai standar untuk menegakkan setiap kebenaran dalam ajaran dan praktik hidup setiap hari. Gereja tidak boleh kompromi dengan pengajaran yang keliru bahkan juga praktik-praktik yang salah dalam gereja. Karena sejatinya, gereja merupakan kumpulan orang-orang yang telah dimerdekakan dari dosa dan dibenarkan untuk dapat memiliki persekutuan dengan Kristus dan Allah. Gereja harus menunjukkan jati dirinya sebagai reflektor terang dan kasih Kristus kepada dunia. Jangan sampai gereja justru menjadi "sarang penyamun", tempat berpolitik, gudang ketidakjujuran, pusat korupsi, hingga tempat untuk berkompromi dengan praktik-praktik yang tidak jujur serta memelihara perbuatan-perbuatan yang amoral. Jangan sampai juga gereja menjadi tempat lahir dan berkembangnya teologi yang sesat dan ajaran yang tidak alkitabiah.

Itulah sebabnya, dalam momen memperingati hari Reformasi Gereja yang ke-504, maka setiap gereja harus berintrospeksi diri sembari merayakan momen yang bersejarah ini. Gereja juga harus melihat apa yang pernah dan telah dilakukan oleh Yesus, dan apa yang pernah dan telah dilakukan oleh para tokoh Reformator, untuk kemudian mereformasi diri sehingga senantiasa layak disebut the little Christ.

Kiranya ungkapan Ecclesia semper Reformanda est atau Gereja harus selalu Tereformasi, melalui pertolongan Roh Kudus dapat terwujud dan direalisasikan di dalam ajaran dan tindakan praktis gereja. Selamat Merayakan Hari Reformasi Gereja yang ke-504. AP/PG.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun