Dengan demikian, kisah ini mengajarkan kita untuk selalu mau berpaling kepada Yesus supaya kita diberikan pemahaman, pengertian hingga keyakinan bahwa kebangkitan Yesus adalah peristiwa yang historis. Berpaling kepada Yesus sama halnya dengan tekun dan rajin membaca serta percaya kepada setiap kesaksian Alkitab tentang peristiwa kebangkitan Yesus. Dan ini menjadi titik awal untuk masuk ke dalam pengertian dan pemahaman tentang peristiwa itu yang berujung kepada kehidupan yang kekal.
- Berpaling kepada sang Hidup berarti berinteraksi dengan sang Hidup (ay.15)
Maria tidak hanya berpaling kepada Yesus tetapi dia juga berinteraksi karena dia begitu diliputi tanda tanya tentang apa yang dia saksikan tentang kubur Yesus yang kosong. Apa yang dilakukan Maria ini adalah sikap dan tindakan yang patut dicontoh. Mengapa?
Pertama, Maria tidak mengerti mengapa kubur Yesus kosong bahkan dia menduga mayat Yesus dicuri. Kedua, dia tidak tinggal diam dalam pemahaman yang keliru itu melainkan mencari tahu apa sebenarnya yang telah terjadi. Itulah sebabnya, ketika dia melihat Yesus dan dia tidak mengenalnya, dia mau berinteraksi dengannya. Banyak orang Kristen yang hidup seperti ini, yakni orang yang tidak mengenal Yesus sehingga selalu diliputi kekuatiran dan kegelisahan. Maria pun demikian.
Akan tetapi, Maria memperoleh kasih karunia dari Tuhan karena Dia mau menampakkan diri-Nya kepada Maria. Sehingga Maria dapat melihatnya dan berinteraksi dengannya. Sehingga ini menjadi sesuatu momen yang penting bagi Maria untuk mengoreksi kekeliruan dan ketidaktahuannya terhadap Yesus.
Artinya, mari kita menjadi seperti Maria dan melakukan seperti yang telah dilakukannya supaya kita dapat mengenalnya dengan benar. Bagaimana berinteraksi dengan Yesus untuk konteks sekarang? Caranya adalah dengan rajin membaca dan merenungkan firman Tuhan (Alkitab). Karena dengan rajin belajar Alkitab maka ketidaktahuan dan ketidakkenalan kita kepada-Nya akan diubahkan melalui iluminasi dari Roh Kudus. Dengan demikian, berpaling kepada sang hidup berarti berinteraksi dengan-Nya.
- Berpaling kepada sang Hidup hanya dimungkinkan terjadi karena Yesus benar-benar bangkit (ay. 16)
Ayat 16 menjelaskan bahwa Yesus akhirnya memanggil nama "Maria". Dan akhirnya Maria kemudian mengenalinya. Akan tetapi apakah hal itu dapat terjadi kalau Dia tidak bangkit? Tentu tidak, karena semuanya itu terjadi setelah Dia bangkit. Makanya berpaling kepada sang hidup hanya dimungkinkan terjadi karena Yesus telah bangkit.
Itulah sebabnya, berpaling kepada sang hidup dalam konteks ini dapat dipahami dalam beberapa makna rohani, yakni: (1) berpaling kepada sang hidup berarti mempercayai tentang peristiwa kebangkitan-Nya, (2) berpaling kepada sang hidup berarti percaya bahwa kebangkitan-Nya dapat memberikan hidup, dan (3) berpaling kepada sang hidup berarti percaya bahwa Yesus adalah sumber hidup itu, sehingga kematian bukan lagi hal yang menakutkan. Karena bersama Yesus kita akan menikmati kehidupan yang kekal bersama-Nya.
Yesus adalah sang hidup yang dapat diibaratkan sebagai vaksin yang menghidupkan dan menyembuhkan dari penyakit dan virus corona. Virus corona adalah dosa yang telah dan sedang menggerogoti kehidupan kita sehingga kita menjadi binasa. Akan tetapi melalui kebangkitan Yesus kita diberikan iman dan imun rohani sehingga kita aman dari kematian dan dosa. Dengan demikian, mari kita senantiasa melihat dan berpaling kepada sang hidup. AP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H