Mohon tunggu...
Suto Adi
Suto Adi Mohon Tunggu... -

ingin menjadi orang yg bermanfaat untuk orang lain tanpa harus memanfaatkan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Siapa Bilang Indonesia Milik Jakarta??? Indonesia Milik Kita Bersama

29 Juli 2012   02:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:29 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi Indonesia akan kedatangan salah satu klub terkenal di La Liga Spanyol. Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya kita berbangga bahwa negara kita masih dipercaya Orang asing untuk dikunjungi terutama klub sebesar Valencia. Tidak bisa dipungkiri memang, disaat kebahagian itu muncul terselip sedikit rasa was - was dan khawatir apakah Valencia benar - benar akan melakukan pertandingan eksebisi melawan Timnas selection di stadion Gelora Bung karno. Memang cukup beralasan kekhawatiran itu muncul, mengingat sebelumnya  gagalnya turnamen java cup yang tidak dihadiri oleh klub Everton dan galatasaray. Namun gagalnya klub everton dan galatasaray tidak bisa menjadi acuan dan pedoman Klub Valencia untuk membatalkan pertandingan eksebisi melawan Timnas selection sebagaimana yang di jelaskan oleh Tyo Nugroho selaku CEO My event yang mengatakan "Valencia sudah pasti datang. Kami sudah berbicara dengan pihak Valencia dan mereka bakal membawa pemain terbaiknya melawan Indonesia. Tak ada pengaruh dengan kegagalan Galatasaray dan Everton yang tak jadi datang ke Indonesia,"

http://bola.kompas.com/read/2012/07/27/2100465/Sepak.Bola.Indonesia.Pasti.Kedatangan.Kelelawar.

Terlepas jadi datang atau tidaknya Skuad El Che (Julukan Velencia)  Ke Indonesia, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kenapa setiap laga resmi,  persahabatan, uji coba Timnas dengan klub maupun timnas negara lain selalu diadakan di jakarta  ??? Kenapa tidak didaerah lain di Indonesia ???

saya yakin 100 %, bahwa pertanyaan tersebut pasti ada dibenak seluruh pecinta sepak bola Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke. Kenapa Jakarta dan selalu Jakarta ? Menurut kacamata analisa saya, ada beberapa hal yang melatar belakangi kenapa jakarta selalu dijadikan tempat pertandingan Internasional, ujicoba Internasional, laga eksebisi lainnya antara lain:

1.  Jakarta adalah ibukota negara sebagai Ikonnya Indonesia yang sempat di cap sebagai tempat yang  kurang aman untuk di kunjungi setelah  Bom Bunuh diri yang sempat mengguncang Jakarta beberapa kali. Jakarta di pilih sebagai tempat pertandingan Internasional, tak lain adalah sebagai Upaya untuk mengangkat kembali citra Jakarta yang sempat terkoyak akibat Bom Bunuh diri  yang pernah menggagalkan Klub setan Merah Manchester United gagal bermain di Indonesia. Upaya ini cukup berhasil dengan datangnya Klub Inter Milan ke Jakarta tanpa gangguan sama sekali.

2. Infrastruktur Jakarta lebih mendukung, mulai stadion GBK yang standar Internasional, Bandara Internasional, Jalan menuju stadion yang mudah dijangkau, banyak Hotel berbintang. Dengan Infrastruktur seperti ini sangat memudahkan setiap orang yang ingin mendukung Timnas untuk berbondong -bondong ke Jakarta baik lewat jalur kereta api, Laut, darat  maupun Udara.

3.   Promotor ketika menghadirkan Klub/timnas  papan atas eropa dan dunia tidak terlepas dari unsur bisnis, dimana suatu bisnis pasti ada hitung-hitungan Untung rugi. hal ini memang tidak bisa dipungkiri, karena mendatangkan sebuah klub/timnas papan atas  juga membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dan GBK merupakan stadion yang mempunyai kapasitas tempat duduk yang terbesar  di Indonesia, sehingga jika stadion penuh dengan penonton, maka keuntungan juga bisa di dapat.

Dari beberapa alasan diatas, Alasan poin 1.  bisa dimaklumi karena Jakarta merupakan ikon indonesia dan juga sebagai gerbang pintu masuk ke daerah -daerah lain di Indonesia. Jika Citra Jakarta buruk, pasti daerah lain juga terkena imbas akibat travel warning negara lain.  Namun pada Poin ke 2 dan ke 3 sudah terbantahkan, karena kita telah melihat dan tidak menyangka bahwa Animo masyarakat Riau pada babak penyisihan piala Asia U22 sangat luar biasa dalam mendukung Timnas  U22. Meskipun warga  Riau bukanlah suporter fanatik seperti  Bonekmania, Viking/Bobotoh, The jakmania, Pusammania dan Aremania, namun warga Riau telah membuktikan bahwa mereka juga bagian dari Indonesia yang tidak bisa di sepelekan meski infrastruktur di Riau masih kalah dengan Jakarta, dan warga Riau telah membuktikan mereka bisa memenuhi stadion setiap Timnas bertanding baik kalah maupun menang.

Selain Riau kemarin kita juga baru saja disuguhkan pertandingan persahabtan internasional Persebaya vs QPR di stadion Gelora Bung Tomo, dimana dalam pertandingan tersebut jelas terlihat animo suporter Bonekmania yang luar biasa memenuhi stadion untuk mendukung Persebaya. Jika kita boleh Jujur,  infrastruktur jalan menuju ke GBT, jelas2 kurang memadai jika dibanding dengan GBK. tapi kenapa Animo suporter begitu besar sekali ketika ada event Internasional.

Dari contoh Animo suporter di Riau dan Surabaya, sudah membuktikan bahwa daerah - daerah lain selain Jakarta juga bisa Menggelar Event internasional. Jadi untuk pengurus PSSI dan Promotor tidak perlu takut dan khawatir mengadakan pertandingan internasional selain di Jakarta dengan alasan animo masyarakat sepi karena faktor infrastruktur. Riau dan Surabaya telah membuktikan, dan kini giliran kota - kota lain seperti samarinda dan bandung. Kita tahu samarinda mempunyai Stadion Palaran yang standar Internasional dan suporter fanatik Pusammania. jangan Biarkan stadion Palaran Samarinda yang megah menjadi stadion tak berpenghuni. saya yakin seyakinnya jika stadion Palaran diberi kesempatan untuk menggelar laga Internasional, pusammania, warga samarinda dan sekitarnya  pasti berbondong - bondong datang ke stadion. dan saya yakin Pusammania , warga samarinda dan sekitarnya tidak akan mencampur adukan masalah konflik  penngurus KLub Persisam putra samarinda dengan Pengurus PSSI, karena sejatinya Pusammania, warga samarinda dan sekitarnya hanya butuh hiburan sepakbola yang cantik bukan tontonan konflik yang berkepanjangan. Selain Samarinda, masih banyak daerah - daerah lain seperti bandung dengan viking/bobotohnya, dan solo dengan Pasoepatinya ( dibuktikan ketika Timnas ujicoba dengan palestina ), Malang dengan Aremanianya, Persipura dengan persipuramanianya. Dan suatu kebanggaan bagi saya bila pertandingan internasional bermain di Jayapura dan lagu Indonesia bisa berkumandang di stadion Mandala jayapura serta penonton persipura ( persipuramania )  menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya, sebagaimana rakyat riau yang menggetarkan stadion dengan lagu kebangsaan Indonesia raya.

Sudah saatnya daerah - daerah lain diberi kesempatan, karena semakin banyak kesempatan diberikan, secara tidak langsung ruh sepakbola sebagai alat pemersatu bangsa akan terwujud karena bisa mengurangi kecemburuan daerah - daerah lain dan centimen kedaerahan ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun