Mohon tunggu...
Adi Kurniawan Ritonga
Adi Kurniawan Ritonga Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer

Menulis untuk perubahan dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kembali Pulang

29 Maret 2015   11:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:50 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebut saja kita adalah debu yang sedang terombang-ambing

Menjelajahi pesinggahan yang layak

Entah itu di dedaun atau di atas akar ilalang

*

Sebut saja kita mencari angin yang kencang

Lalu kita asik menikmati guliran waktu melayang

Mulut kita mencabik-cabik debu-debu jalanan lainnya

Padahal kita juga debu

Tapi kita saling serang

"Selagi kita masih melayang" begitu katamu

*

Sebut saja kita memang debu yang lasak

Kesana kemari memenuhi catatan dosa

Tidak berhenti sebelum sampai pada ruang hampa

*

Kita membuat bait-bait luka pada kehidupan selanjutnya

Padahal katamu:

"Hidup memang begitu. Meludah lalu menjilat. Mendekat lalu menjauh. Bercerita lalu menjelekkan. Tertawa lalu menangis. Mendua lalu sendiri. Ramai lalu sepi. Bergandengan lalu saling sikat. Menerima bantuan lalu lupa. Menghina lalu mengemis. Sampai akhirnya pada satu masa terhenti, Hidup lalu mati"

Kita kembali pulang

----------------

Saya iri lihat pusi kompasianer, bagus-bagus banget :D

Salam kompasiana

#AKR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun