Mohon tunggu...
Adi PrasetyaRohman
Adi PrasetyaRohman Mohon Tunggu... Teknisi - Teknisi laboratorium

hobi melakukan eksperimen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Pertanian sebagai Pakan Ternak Alternatif pada Kelompok Ternak MAKMUR Desa Kebondalem Jombang

16 November 2022   23:51 Diperbarui: 17 November 2022   06:12 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyuluhan dilakukan  kepada masyarakat di Desa Kebondalem yang terletak di Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang Jawa Timur, khususnya kepada kelompok ternak MAKMUR yang berada di Desa Kebondalem. Desa Kebondalem memiliki batas wilayah sebelah utara Desa Mundusewu, sebelah timur Desa Karangan, sebelah selatan Desa Jerukwangi dan sebelah barat Desa Rejoagung. 

Warga Desa Kebondalem mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, yang mana sekitar 60% warga mempunyai peternakan baik secara mandiri maupun tergabung dalam kelompok ternak. Dalam memproduksi pakan ternak masyarakat masih mengandalkan rumput alami yang ada di sawah atau kebun, salah satunya yaitu rumput gajah yang digunakan sebagai pakan ternak andalan para peternak. 

Masalah yang timbul yaitu pada proses pencacahan rumput gajah dilakukan secara manual menggunakan sabit sehingga membutuhkan waktu yang lama dan kualitas cacahan rumput yang dihasilkan menjadi tidak seragam yang menyebabkan banyak rumput gajah yang terbuang. 

Hal lain yang menjadi masalah para peternak yaitu ketika memasuki musim kemarau, dimana rumput-rumput susah untuk tumbuh karena kurangnya pasokan air hujan sehingga menyebabkan kelangkaan akan rumput hijau. 

Sebagai pengganti rumput para peternak menggunakan pakan alternatif dari pohon jagung, pohon kedelai dan jerami padi. Pakan-pakan alternatif tersebut terkadang tidak disukai oleh sapi karena kering dan tidak banyak mengandung nutrisi sehingga perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum diberikan ke ternak.

Sistem pemeliharaan ternak di Desa Kebondalem masih didominasi sistem pemeliharaan ekstensif tradisional sehingga menjadi tantangan dalam pengelolaan ternak. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi pengembangan ternak adalah masalah pakan. Faktor nutrisi dalam pakan merupakan faktor penting dalam menyusun komposisi karkas, terutama kadar lemak. Oleh karena itu, manipulasi nutrisi pakan akan menentukan hasil akhir komposisi karkas. 

Pakan utama ternak sapi adalah hijauan, leguminosa, pakan konsentrat, dan limbah pertanian tanaman pangan yang ada disekitar areal peternakan. Pemanfaatan limbah pertanian, seperti Jerami padi, pohon jagung dan pohon kedelai sebagai pakan ternak alternatif di Indonesia masih kurang maksimal, yaitu berkisar antara 31-39%, sedangkan sisanya yaitu 36-62% dibiarkan sebagai limbah yang tidak diolah.

Kebanyakan peternak langsung memanfaatkan hasil limbah pertanian, berupa jerami padi yang memiliki kualitas rendah karena mengandung serat kasar yang tinggi dan protein yang rendah sebesar 3-4% sehingga berdampak pada penurunan produktivitas ternak. 

Selain itu, jerami padi memiliki nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik yang rendah, yaitu berturut-turut 34-52% dan 42-59%, sedangkan kemampuan konsumsi bahan kering ternak ruminansia hanya 2% dari bobot badan.

Munculnya permasalahan yang dihadapi oleh kelompok ternak MAKMUR tersebut menggugah Dosen dan Mahasiswa dari Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG Surabaya) untuk memberikan penyuluhan terkait pembuatan pakan ternak alternatif dari limbah pertanian menggunakan mesin pencacah rumput multifungsi dan metode amoniase. 

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan atas hibah perguruan tinggi pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Bapak Fatkhurrohman, S.T., M.Eng dengan anggota Bapak Ir. Moh. Mufti, M.T. dan dibantu oleh 3 mahasiswa yaitu M. Rifan Fathurahman, Adi Praseyo dan Ricky Oktavega. 

Tahap pertama kegiatan dilakukan dengan survey ke kelompok ternak MAKMUR guna mendapatkan informasi terkait permasalahan yang dihadapi oleh kelompok ternak MAKMUR. setelah tim mendapatkan informasi terkait permasalahan yang dihadapi mitra, kemudian dilanjutkan dengan perancangan dan pembuatan mesin pencacah rumput multifungsi yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan Bapak Fatkhurrohman, S.T., M.Eng. 

Tahapan berikutnya dilakukan proses pembuatan mesin pencacah rumput multifungsi sekaligus percobaan terhadap mesin yang telah dibuat. Setelah mesin sudah dapat beroperasi dengan baik maka dilakukan proses penyuluhan dan serah terima mesin kepada kelompok ternak MAKMUR.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Penyuluhan dilakukan dirumah ketua kelompok ternak MAKMUR yaitu Bapak Kadis dengan dihadiri oleh anggota kelompok ternak MAKMUR. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti pemaparan materi terkait pengoperasian dan perawatan mesin pencacah rumput multifungsi dan cara membuat pakan ternak alternatif dari limbah pertanian menggunakan metode amoniase, hal itu dibuktikan beberapa peserta mengajukan pertanyaan terkait SOP pengoperasian mesin maupun pembuatan pakan ternak alternatif menggunakan metode amoniase. 

Misalnya Bapak Agus menanyakan terkait pembuatan pakan ternak alternatif " Apakah pembuatan pakan ternak alternatif menggunakan metode amoniase hanya bisa dilakukan pada limbah pertanian?" kemudian pertanyaan juga muncul dari dari Bapak Kadis "apakah fungsi pemukul (hammer) pada mesin pencacah rumput multifungsi?". 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh tim pengabdian masyarakat. Setelah proses penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan para peserta penyuluhan mencoba langsung mesin pencacah rumput multifungsi dan pembuatan pakan ternak alternatif menggunakan metode amoniase seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Tahap terakhir dari kegiatan penyuluhan ini yaitu serah terima mesin pencacah rumput multifungsi kepada perwakilan kelompok ternak MAKMUR, dalam hal ini diwakilkan oleh ketua kelompok ternak MAKMUR yaitu Bapak Kadis. 

"Terima kasih banyak kepada tim pengabdian masyarakat dari Dosen Teknik Mesin UNTAG Surabaya yang telah memberikan penyuluhan serta memberikan mesin pencacah rumput multifungsi ini, semoga kedepannya kelompok ternak kami bisa semakin sukses dan dapat menjadi lebih besar lagi. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih" Ucap Bapak Kadis setelah dilakukan acara serah terima mesin pencacah rumput multifungsi.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan penyuluhan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dari seluruh peserta penyuluhan dan tim pengabdian masyarakat.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Sekian pemberitaan yang dapat kami sampaikan dari kegiatan penyuluhan yang kami lakukan, semoga kegiatan kami ini dapat memberikan motivasi terhadap seluruh civitas akademik diseluruh Indonesia agar masyarakat Indonesia dapat lebih makmur dan jaya. Wassalam....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun