Mohon tunggu...
Adi SuhenraSigiro
Adi SuhenraSigiro Mohon Tunggu... Dosen - Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Pendidikan S1: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung (Lulus 2016). Pendidikan S2: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung (Lulus 2020). Pelayanan: Perintisan dan Pemuridan di Gereja Bethel Indonesia Jl. Pasirkoja 39 Bandung, tahun 2012-2022. Pekerjaan: Dosen PNS IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Kurikulum Tuhan yang Sempurna"

12 Agustus 2022   09:32 Diperbarui: 12 Agustus 2022   10:09 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tarutung, 12 Agustus 2022.

Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th

                     Dalam Yohanes 10:30, Yesus menyatakan bahawa Dia adalah Guru dan Tuhan atas kehidupan umat manusia. Tentu sebagai Guru dan Tuhan, Dia mampu merumuskan kurikulum hidup yang sempurna atas kehidupan umat manusia secara khusus bagi anak-anakNya yang sudah percaya dan menerima-Nya sebagai Guru dan Tuhan. Kurikulum yang sudah dirancangkan-Nya pasti akan terlaksana dengan baik bagi kita anak-anakNya yang telah memberi diri untuk didik dan dimuridkan oleh-Nya.

  •   Satu, sebagai Guru, Tuhan Yesus punya bahan ajar (Firman) yang akan diberikan dan diajarkan kepada anak-anak-Nya.
  • Dua, sebagai Guru, Tuhan Yesus tidak hanya sekedar memberikan bahan ajar (Firman) untuk dihidupi anak-anakNya. Namun Tuhan Yesus telah lebih dahulu memberi contoh dan teladan bagaimana menghidupi bahan ajar (Firman) yang diberikan-Nya.
  • Tiga, sebagai Guru, Tuhan Yesus sudah punya perencanaan sejak semula bagi anak-anak-Nya jauh sebelum mereka dilahirkan ke dalaam dunia ini.
  • Empat, sebagai Guru, Tuhan Yesus punya metode yang kreatif mengajar supaya anak-anakNya mengeri bahan ajar (Firman) yang diberikan-Nya sehingga anak-anakNya mengenal-Nya dan selalu datang kepada-Nya.
  • Lima, sebagai Guru, Tuhan Yesus pasti mengevaluasi iman anak-anak-Nya melalui ujian iman. Namun yang pasti ujian iman yang diberikan-Nya pasti sesuai dengan kemampuan anak-anak-Nya dan tidak melampaui kekuatan manusia.
  • Enam, sebagai Guru, Tuhan Yesus pasti memberikan disiplin rohani manakala anak-anak-Nya hidup diluar dari bahan ajar (Firman) yang sudah diajarkan-Nya. Disiplinnya berupa Dia akan mengijinkan berbagai penderitaan, sakit penyakit, kemiskinaan, dll terjadi dalam hidup anak-anak-Nya. Namun, jika anak-anakNya menyadari dosa dan kesalahan-Nya kemudian menghidupi kembali bahan ajar (Firman) yang diajarNya maka anak-anakNya akan mengalami pemulihan dan terobosan. 
  • Tujuh, sebagai Guru, Tuhan Yesus pasti memberikan solusi dan jalan keluar ketika anak-anak-Nya belum mampu menghadapi ujian yang dihadapi anak-anak-Nya.
  • Delapan, sebagai Guru, Tuhan Yesus pasti memberikan reward atau hadiah berupa mahkota bagi anak-anak-Nya ketika anak-anak-Nya sudah menyelesaikan seluruh tahapan pembelajarannya selama hidup di dunia ini.
  • Sembilan, sebagai Guru, Tuhan Yesus akan merayakan pertemuan dengan sukacita dengan anak-anak-Nya dalam satu tempat yang kekal di mana Dia bertahta, yakni dalam Kerajaan Sorga sebagai puncak dalam mengakhiri kurikulum yang sudah kerjakan-Nya dalam kehidupan anak-anak-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun