Mohon tunggu...
Adi SuhenraSigiro
Adi SuhenraSigiro Mohon Tunggu... Dosen - Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Pendidikan S1: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung (Lulus 2016). Pendidikan S2: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung (Lulus 2020). Pelayanan: Perintisan dan Pemuridan di Gereja Bethel Indonesia Jl. Pasirkoja 39 Bandung, tahun 2012-2022. Pekerjaan: Dosen PNS IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Memenangkan Keluarga bagi Tuhan

27 Juni 2022   09:46 Diperbarui: 27 Juni 2022   10:26 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th

Tarutung, 27 Juni 2022.

Sahabat Pembaca yang sudah berkeluarga! Secara sederhana, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Kehendak Tuhan adalah semua anggota keluarga dimenangkan bagi Tuhan dan hidup dalam kebenaran.

Untuk itu, baik suami, istri memiliki peran penting untuk membawa anggota keluarganya hidup dalam kebenaran. Berikut merupakan peran suami, istri dan peran orangtua terhadap anak supaya semua anggota keluarga menerima Tuhan Yesus dan hidup sesuai dengan kebenaran firman-Nya.

1.  Peran orangtua dalam memenangkan anak.

Sahabat Pembaca yang sudah berkeluarga! Memiliki anak merupakan kerinduan bagi mereka yang sedang membangun rumah tangga. Namun, setelah Tuhan mengarunikan anak maka ada tanggung jawab yang besar yang harus dipenuhi oleh orangtuanya. 

Tanggung jawab orangtua terhadap anak bukan saja hanya memenuhi kebutuhan pangan dan sandang seperti makanan,  minumaman dan pakaian. 

Tanggung jawab orangtua yang tidak kalah penting ialah mendidik anak dalam kebenaran. Jika anak sedini mungkin didik dalam  Kebenaran maka sikap dan perilaku mereka akan bertumbuh sesuai dengan nilai-nilai kebenaran dan kelak jika mereka menjadi remaja dan dewasa maka kebenaran yang mereka terima sejak kecil akan menjadi pedoman dalam hidup mereka. Karena itu, langkah-langkah yang tepat yang harus diterapkan orangtua untuk mendidik anak dalam kebenaran ialah sebagai berikut:

  • Memperkenalkan Alkitab atau Firman Tuhan. 

Sahabat Pembaca yang sudah berkeluarga! Anak-anak sifatnya masih polos dan tulus. Anak-anak dengan mudah akan menerima dan mempercayai apa yang disampaikan oleh orangtuanya. Karena itu, mengajarkan Alkitab sangat penting bagi anak-anak, supaya anak mengerti firman Tuhan yang membuat mereka tahu apa yang baik dan buruk, apa yang benar dan salah. 

  • Memperkenalkan Yesus. 

Sahabat Pembaca yang sudah berkeluarga! Para ahli psikologi Kristen berpendapat bahwa saat yang tepat untuk memberitakan Injil bagi seseorang ialah ketika anak masih berusia 0-15 tahun. 

Karena itu, orangtua jangan sampai melewatkan kesempatan ini, sebab kalau anak sudah beranjak remaja dan dewasa pada umumnya sikap hati mereka sudah terbentuk dan kaku sehingga lebih sulit untuk berubah apalagi menerima Injil. Jika anak sudah menerima Yesus, maka Yesus akan membimbing dan menolong anak untuk hidup dalam kebenaran.

  • Memberi teladan. 

Sahabat Pembaca yang sudah berkeluarga! Ketika seseorang masih kanak-kanak pada umumnya sifatnya suka meniru dan mencontoh orang yang lebih dewasa dari dirinya.  Apa yang dilihatnya dari orang dewasa, baik perktaannya dan tindakannya akan diamati oleh anak-anak dan kadang-kadang mereka ingin belajar untuk melakukannya juga walaupun masih terbatas. 

Sebab itu, orangtua harus memberikan teladan yang benar bagi anaknya, baik perkataannya, sifatnya dan perilakunya karena hal tersebut akan menjadi pedoman bagi anak-anaknya. 

Orangtua harus lebih dahulu hidup dalam kebenaran supaya anaknya juga belajar untuk hidup benar. Perkataan tanpa perbuatan akan sulit diterima anak, sebab ketika anak mulai bertumbuh, mereka juga belajar untuk menganalisa. 

Jika perkataan orangtua tidak sesuai dengan perbuatannya maka anak dengan tulus dan jujur akan menolak apa yang disampaikan orangtuanya. Misalnya, orangtua minta anak beribadah sedangkan ia tidak beribadah maka anak akan menolak permintaan orangtuanya.

2. Memenangkan suami bagi Tuhan

Sahabat Pembaca yang sudah berkeluarga! Tidak jarang kita melihat di gereja bahwa istri dan anak-anaknya sudah beribadah kepada Tuhan bahkan sudah dilayani dengan baik namun suaminya belum menerima Injil bahkan kadang kala menutup diri untuk dilayani. Disinilah letak peran istri untuk memenangkan suaminya. 

Sebagai istri yang hidup bersama dengan suaminya maka istri harus punya trik  tersendiri untuk memenangkan suaminya bagi Tuhan. Firman Tuhan dalam 1 Petrus 3: 1-6, memberikan trik bagi istri untuk memenangkan suaminya supaya  percaya Yesus.

  • Istri harus tunduk terhadap suami. 

Sahabat Pembaca yang sudah berkeluarga!Seorang istri yang sudah menerima Yesus maka ia harus makin lebih hormat dan taat terhadap suaminya.

 Seorang istri yang tahu firman Tuhan, ia tidak perlu menggurui apalagi sampai mengkhotbahi suaminya yang belum percaya. Justru suaminya akan tersinggung dan merasa harga dirinya sedang direndahkan. Yang perlu dilakukan oleh istri ialah sejauh permintaan dan perintah suaminya belum menyimpang dari kebenaran maka istrinya harus tunduk dan menaatinya.

  • Melayani suami dengan tulus dan ikhlas. 

Sahabat Pembaca yang sudah berkeluarga! Seorang istri harus rapih, bersih dan bisa menghias diri. Hal ini perlu untuk menjaga harga dirinya dan suaminya. 

Bayangkan kalau istrinya tidak bisa menghias diri maka akan memalukan suaminya. Namun, tindakan istri yang demikian belum tentu bisa membuat suaminya percaya Yesus. Karena itu, kunci untuk memengkan suami bagi Tuhan ialah istri mempercantik diri secara batin, artinya istri harus hidup dalam firman Tuhan. 

Seorang istri yang hidup dalam firman Tuhan pasti melayani suaminya dengan tulus dan iklas, sekalipun kadang-kadang suaminya agaknya menyebalkan, bahkan kadang-kala berlaku kasar. 

Jika istri membalas sesuai dengan perbuatan suamninya maka agaknya tidak ada perbedaan antara istri yang sudah percaya Yesus dan istri yang belum percaya. 

Hal-hal kecil yang dilakukan istri kepada suami dengan hati yang tulus dan iklas pasti berdampak baik kepada suaminya. Apalagi hal tersebut terus dilakukan dengan berulang-ulang walaupun terkadang suami menunjukkan perilaku yang kurang mengenakkan atau menyebalkan maka suatu saat suaminya akan menerima kebenaran. Ingat, kebaikan selalu mengalahkan kejahatan.

3. Memenangkan istri bagi Tuhan

Sahabat Pembaca yang sudah berkeluarga! Dalam rumah tangga ada keberuntungan jika suami yang lebih dahulu percaya dan menerima Yesus. Sebab suami sebagai pemimpin akan sangat mudah mengarahkan istri dan anak-anaknya untuk menerima Tuhan Yesus. Namun, jika dalam keluarga masih ada istri yang belum percaya kepada Yesus maka suami memiliki peran yang sangat penting supaya istrinya boleh percaya Yesus. Firman Tuhan dalam 1 Pet. 3:7 menjadi pedoman bagi seorang suami untuk memenangkan istrinya.

  • Menghargai istrinya. 

Sahabat Pembaca yang sudah berkeluarga! Sekalipun suami adalah seorang pemimpin yang mengambil keputusan dalam keluarga namun, suami tidak boleh mengabaikan peran serta masukan dari istrinya. 

Istri akan merasa dihargai jika pendapatnya dan pekerjaannya mendapat penghargaan dari suaminya. Jika seorang suami yang sudah mengenal Tuhan hanya mementingkan diri sendiri, mau menang sendiri maka akan membuat hati istrinya tertutup untuk mengenal Tuhan, apalagi menerima-Nya karena ia akan melihat figur pengikut Kristus adalah keras dan menang sendiri.

  • Menerima istrinya apa adanya. 

Sahabat Pembaca yang sudah berkeluarga! Setiap manusia mememiliki kekurangan serta keterbatasan. Demikian juga seorang istri tidak mungkin bisa hidup 100 % seperti yang dikendaki oleh suaminya. Karena itu, seorang suami yang hidup dalam Tuhan dan dewasa secara rohani harus mengerti dan bisa menerima setiap kekurang dan keterbatasan istrinya. 

Suaminya justru harus hadir membimbing dan mencarikan jalan keluar dari kekurangan serta keterbatasan isrinya bukan malah menyahlakan dan menghakimi istrinya. Jika seorang suami yang ada di dalam Tuhan bisa memperlakukan istrinya dengan baik maka sang suami akan mudah memenangkan hati istrinya bagi Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun