Mohon tunggu...
Adi SuhenraSigiro
Adi SuhenraSigiro Mohon Tunggu... Dosen - Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Pendidikan S1: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung (Lulus 2016). Pendidikan S2: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung (Lulus 2020). Pelayanan: Perintisan dan Pemuridan di Gereja Bethel Indonesia Jl. Pasirkoja 39 Bandung, tahun 2012-2022. Pekerjaan: Dosen PNS IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"3 Respon terhadap Kebangkitan Kristus"

21 Juni 2022   10:25 Diperbarui: 21 Juni 2022   10:41 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th

Tarutung, 21 Juni 2022

Sahabat Pembaca yang beriman! Dalam tulisan sebelumnya, sudah disampaikan bahwa kebangkitan Kristus merupakan fakta kebenaran dan bukan cerita yang direkayasa. Kebangkitan Kristus membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan dan Juruselamat yang meneguhkan iman dan kepercayaan kita serta memastikan hidup kekal karena kebangkitannya mengalahkan maut dan kuasa dosa dalam hidup kita. Tentu sebagai orang percaya, yang menerima kuasa kebangkitan Kristus, kita harus menunjukkan respon kita melalui hal berikut, yakni: 

                   Kesatu, semakin serupa dengan Kristus (Fil. 3:10).

Sahabat Pembaca yang beriman! Sebelum mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya, Paulus sangat membanggakan statusnya dan perilakunya yang jahat yang terjadi di masa lalu. Namun melalui pengenalannya akan Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya maka apa yang dulu dibanggakan oleh Paulus, kini dianggap sebagai sampah dan kotoran (Fil. 3:4-9). Paulus kini mengalami perubahan hidup menjadi serupa dengan Kristus. Paulus mematikan segala perbuatan dagingnya dan hidup menurut Kristus. 

Sama seperti Paulus, maka kita yang menerima kuasa kebangkitan Kristus harus hidup menjadi semakin serupa dengan Kristus. Paulus semakin hidup mengasihi Tuhan dan jiwa-jiwa. Paulus menjadi pribadi yang rela berkorban. Karena itu, kita yang menerima kuasa kebangkitan Kristus,  kita harus semakin serupa dengan Kristus, kita harus hidup dalam kasih, kekudusan, senang berkorban dan senang mengampuni. Sifat dan karakter yang diperlihatkan oleh Tuhan Yesus harus nampak  dalam diri kita.

                 Kedua, fokus pada panggilan hidup (Fil. 3:13-15). 

Sahabat Pembaca yang beriman! Sebelum mengenal Kristus dan kebangkitan-Nya, fokus kehidupan rasul Paulus adalah menyenangkan dirinya dan para imam dengan cara melakukan kejahatan, yakni membunuh orang percaya. 

Namun, setelah rasul Paulus mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya, rasul Paulus benar-benar menyerahkan hidup kepada Tuhan Yesus dan memenuhi panggilan pelayanannya. Rasul Paulus berkata bahwa melalui pengenalannya akan Kristus dan kebangkitan-Nya, ia melupakan apa yang berbagai kejahatan yang diperbuatnya di masa lalu ( Fil. 3:13). 

Akhirnya, rasul Paulus dipakai Tuhan memberitakan Injil kepada orang-orang non Yahudi, rasul Paulus memuridkan banyak orang seperti Timotius, Titus, Filemon. Bahkan rasul Paulus dipakai Tuhan untuk menuliskan hampir tiga perempat kitab Perjanjian Baru, seperti kitab Roma, Korintus, dll. Rasul Paulus bahkan pernah berkata: Bahwa dia rela mati untuk melakukan panggilan yang dipercayakan Tuhan Yesus sehingga banyak orang boleh mendengar Injil (Kis. 20: 24). 

Demikian juga dengan rasul Petrus, tadinya hanya seorang nelayanan, bahkan pernah menyangkal tidak kenal Tuhan Yesus, ketika Yesus diadili dalam sidang Mahkamah Agama, Petrus bahkan bersumpah tidak mengenal Tuhan Yesus. Namun karena Petrus mengalami kuasa kebangkitan Kristus dan dengan dipenuhi oleh Roh Kudus, maka Petrus menjadi seorang yang berani bersaksi dan memberitakan Injil. 

Petrus dipakai Tuhan secara luar biasa untuk mendemostrasikan kuasa dan mujizat Tuhan, sehingga banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Kuasa kebangkitan Kristus yang dialami oleh Petrus membuatnya terus berfokus pada panggilan hidupnya untuk memberitakan Injil, bersaksi dan mendemonstrasikan kuasa Tuhan. 

Petrus sendiri mati sebagai martir dengan disalibkan dengan cara terbalik. Sama seperti Paulus dan Petrus, kita pun yang menerima kuasa kebangkitan Kristus, kita harus melaksankan tugas panggilan yang dipercayakan Tuhan Yesus bagi kita, yakni menjadi saksi-Nya, memberitakan Injil dan memuridkan jiwa-jiwa (Mat. 28:19-20). Mungkin, kita pernah jatuh dalam dosa, gagal mengkikut Tuhan. 

Namun melalui kuasa kebangkitan Kristus yang kita terima, kita diingatkan, untuk melupakan semua kegagalan di masa lalu dan kembali fokus kepada panggilan Tuhan atas hidup kita. Karena itu, mari melakukan tugas panggilan kita sesuai dengan talenta dan karunia yang Tuhan percayakan.

                 Ketiga, tetap membangun persekutuan dengan Kristus (1 Kor. 15:57-58). 

Sahabat Pembaca yang beriman! Sambil menunggu kedatangan Kristus yang kedua kalinya, untuk menerima kebangkitan tubuh kita seperti yang dialami oleh Kristus, maka kita harus tetap membangun persekutuan dengan Kristus. Kita harus tekun berdoa, baca firman Tuhan dan beribadah. Sekaligus ini bagian dari berjaga-jaga karena kita tidak tahu kapan Tuhan Yesus datang kedua kalinya untuk menjemput kita umat-Nya.

Kesimpulan: Yesus Kristus benar-benar bangkit dari kematian. Hal ini terlihat dari kubur Tuhan Yesus yang telah kosong, Yesus menampkan diri kepada murid-murid-Nya bahkan Dia naik ke sorga disaksikan oleh murid-murid-Nya. Selanjutnya, karena Kristus bangkit dari kematian, maka iman kita tidaklah iman yang sia-sia, kita dilepaskan dari kuasa dosa dan maut sehingga kita yakin kelak akan dibangkitkan pula untuk masuk dalam Kerajaan Sorga. 

Selain itu, melalui kebangkitan Kristus maka setiap firman Tuhan dan janji-Nya yang tertulis di Alkitab pasti digenapi. Bagian kita yang menerima kuasa kebangkitan Kristus adalah semakin serupa dengan Kristus, fokus pada panggilan hidup dan tetap membangun relasi dan persekutuan dengan Kristus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun