Mohon tunggu...
Adi SuhenraSigiro
Adi SuhenraSigiro Mohon Tunggu... Dosen - Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Pendidikan S1: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung (Lulus 2016). Pendidikan S2: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung (Lulus 2020). Pelayanan: Perintisan dan Pemuridan di Gereja Bethel Indonesia Jl. Pasirkoja 39 Bandung, tahun 2012-2022. Pekerjaan: Dosen PNS IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

2 Butir Doa Syafaat dalam Doa Bapa Kami

27 Mei 2022   13:35 Diperbarui: 27 Mei 2022   13:41 3172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th

                  Sahabat Pembaca yang baik! Melalui  doa yang diajarkan Tuhan Yesus, kepada murid-murid-Nya, yakni Doa Bapa Kami, dalam penggalan: "datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga (Mat. 5:10), Tuhan Yesus sedang mengajarkan murid-murid-Nya untuk berdoa syafaat. Doa syafaat terlahir bukan untuk mendokan kepentingan dan kebutuhan diri sendiri, walupun kebutuhan dan kepentingan kita sangat penting untuk didoakan. 

Namun, doa syafaat lahir dari kerinduan untuk kepentingan yang lebih luas, seperti mendoakan suatu kota atau suatu bangsa. 

Dalam doa Bapa kami, Yesus justru mengajarkan dan mengingatkan murid-murid-Nya untuk berdoa untuk seluruh umat manusia. Berdasarkan sepenggal bagian doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya,  maka dapat dipelajari mengapa berdoa syafaat menjadi sangat penting untuk dilakukan, apalagi mengingat kondisi kehidupan manusia di akhir jaman ini. Paling tidak dalam Doa Bapa Kami, ada dua hal yang penting dinaikkan dalam doa syafaat, yakni:

                 Kesatu, untuk mendatangkan Kerajaaan Allah di muka bumi ini (Mat. 5: 10a).  Sahabat Pembaca! Perlu dipahami bahwa, Kerajaan Allah  di satu sisi bisa dipahami sebagai tempat fisik, yakni sorga yang dapat dilihat, diamati dan ditempati oleh orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus pada masa kekekalan nanti.

Di sanalah kelak tempat terakhir untuk selama-lamanya bagi semua orang berkumul dan bersekutu dengan Tuhan Yesus. Di sana setiap orang percaya akan bertemu dan bertatapan langsung dengan wajah Tuhan Yesus yang penuh dengan kemuliaan (Why. 21-22). 

Namun, makna lain dari Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga adalah keadaan, situasi, dan suasana yang penuh dengan kedamaian, ketentraman, sukacita, dll. Seperti yang diungkapkan oleh Rasul Paulus bahwa: 

"Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. " (Rom. 14:17). Jadi doa syafaat untuk mendatangkan Kerajaan Allah pada akhir jaman ini sangat penting untuk terus dinaikkan oleh orang percaya kepada Allah di sorga, mengingat keadaan manusia di akhir jaman ini sudah semakin jauh dari kebenaran, umat manusia kehilangan damai sejahtera dan sukacita. 

Apalagi dengan terus berkembangnya penyebaran wabah virus corona yang telah menelan banyak korban jiwa, maka ketentraman, ketenangan, kebahagian telah hilang dari raut wajah manusia. Karena itu, peran anak Tuhan, menjadi pendoa syafaat untuk menghadirkan Kerajaan Allah di muka bumi ini sangat penting dan mendesak. 

Jika selama ini, kita hanya sibuk bekerja dan berdoa untuk kepentingan diri sendiri maka mulailah berdoa untuk kepentingan masyarakat banyak, terutama supaya Kerjaan Allah yang penuh dengan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita memenuhi seluruh kehidupan umat manusia. Dengan demikian ketakutan, kecemasan, kebimbangan dan keragu-raguan menjadi lenyap. Mari, sebagai anak Tuhan ambil waktu untuk berdoa syafat, minmal bagi tempat tinggal, kota dan bangsa kita.

                    Kedua, mendatangkan kehendak Allah bagi umat manusia (Mat. 5:10b). Sahabat Pembaca yang baik! Sadarkah kita bahwa keadaan manusia diakhir jaman ini makin rusak? Dalam 2 Timotius 3:1-7 diuraikan keadaan manusia bahwa: "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir, .... Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. 

Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.  

Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu, yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran." 

Apa yang disampaikan dalam nats di atas merupakan gambaran yang cukup nyata dalam kehidupan manusia di akhir jaman ini. 

Manusia diakhir jaman ini hidup sesuai dengan kehendaknya sendiri. Mereka menjadi tuan dan tuhan atas dirinya sendiri sehingga menganggap apa yang mereka pikirkan dan lakukan sudah benar namun faktanya dengan cara hidup yang di atas mereka telah tersesat dan ujung kehidupannya akan menuju kepada kebinasaan. 

Karena itu, dengan berdoa syafaat, maka manusia diakhir jaman ini, datang merendahkan hati,  bertobat, dan berbalik dari jalannya yang jahat, kemudian memberi hidup untuk dipimpin oleh Allah sendiri. 

Kehendak manusia semata-mata hanya mendatangkan kebinasaan, namun kehendak Allah atas manusia semata-mata untuk kebaikan manusia. Selanjutnya  dengan berdoa syafaat, maka sebagai anak Tuhan, kita sedang minta belas kasih dan kemurahan Tuhan, supaya manusia diakhir jaman ini dilawat dan dijamah oleh Roh Kudus, sehingga memgalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus yang membawa kepada pertobatan. 

Akibatnya, akan lebih banyak jiwa yang diselamatkan. Ingat, Tuhan sendiri pernah berkata: "Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup? (Yehezkiel 18:23). Allah sendiri menginginkan setiap orang mengalami pertobatan sejati.

Karena itu, sebagai anak Tuhan, mulailah ambil bagian untuk berdoa syafaat supaya Kerajaan dan Kehendak Allah terjadi dalam kehidupan manusia, terutama menjelang akhir jaman ini, supaya lebih banyak jiwa yang terselamatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun