Namun, setelah murid-murid menerima kuasa Roh Kudus, maka mereka dimampukan untuk mendemonstrasikan kuasa dan mujizat Tuhan sebagai tanda untuk meneguhkan pemberitaan Injil yang mereka lakukan (Kis. 5:12-16). Akibatnya jumlah jemaat mula-mula terus mengalami peningkatan yang signifikan, awalnya 120 murid, kemudian bertambah menjadi 3000 orang, 5000 orang demikian seterusnya mengalami peningkatan. Karena itu, jika kita memberitakan Injil, maka Roh Kudus akan meneguhkan pemberitaan Injil yang kita lakukan dengan berbagai mujizat supaya orang yang mendengar Injil membuka hati dan menerima keselamatan dalam Tuhan Yesus.
Jangan pandang, keterbatas kita, jangan lihat latar belakang pendidikan kita. Jika kita taat untuk memberitakan Injil, maka Tuhan Yesus sendiri yang akan meneguhkan pemberitaan kita dengan berbagai mujizat. Ingat dalam Mat. 28:20, Yesus sendiri mengatakan bahwa dalam mengerjakan pesan terakhir yang Dia sampaikan yakni perintah untuk memberitakan Injil, Dia sendiri yang akan menyertai kita. Penyertaan yang dimaksud oleh Tuhan Yesus bukan sekedar hadir bersama dengan kita melainkan juga menopang dan meneguhkan pemberitaan Injil yang kita lakukan.
Ketiga, Roh Kudus menuntun orang percaya dalam penginjilan untuk menemukan orang yang akan diselamatkan (Kis. 8:26-32). Sahabat Pembaca, ketika jemaat mula-mula mengalami aniaya, mereka mulai tersebar untuk melakukan penginjilan, mereka tidak lagi berfokus hanya di Yerusalem. Mereka mulai melangkah keluar dari Yerusalem menuju Samaria dan kota-kota lainnya.
Dari Kis. 8:26-29 ini, kita bisa melihat dalam perjalanan Filipus dari Yerusalem ke Gaza (ay. 26), Roh Kudus menggerakkan Filipus untuk memberitakan Injil kepada orang Etiopia. Ada dua negeri Etiopia, yang satu di Arabia, tetapi itu terletak di sebelah timur dari Kanaan. Namun berdasarkan Kis. 8:26, Tampaknya orang yang ditemui Filipus adalah orang Etiopia dari Afrika, yang terletak di sebelah selatan, di luar Mesir, sangat jauh dari Yerusalem.
Orang-orang Etiopia pada umumnya dipandang sebagai orang yang paling rendah dan hina dari bangsa-bangsa lain, orang-orang kulit hitam. Namun melalui tuntunan Roh Kudus terhadap Filipus, maka orang Etiopa ini menerima Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan Kis. 1:8 mulai tergenapi karena berita Injil sudah mulai menyentuh bangsa lain. Demikianlah pada masa sekarang Roh Kudus juga akan menuntun kita untuk menabur Injil kepada orang yang lapar dan haus akan pengenalan tentang Tuhan Yesus. Karena itu, sebelum kita memberitakan Injil, kita harus berdoa terlebih dahulu, minta pimpinan dan tuntunan Roh Kudus, supaya Tuhan membuka jalan dan menunjukkan orang yang akan kita Injili. Kita juga harus mendoakan sasaran penginjilan yang kita sudah tentukan, supaya Roh Kudus menaruh roh yang lapar dan haus akan Tuhan, roh yang rindu untuk mengerti kebenaran seperti sida-sida Etiopia.
Dengan demikian, Sahabat Pembaca, ada tiga peran Roh Kudus, supaya pesan terakhir yang Tuhan Yesus amanatkan, yakni perintah untuk memberitakan Injil dapat berhasil, yakni memberikan keberanian serta memampukan kita untuk mendemostrasikan kuasa dan mujizat Tuhan untuk meneguhkan pemberitaan Injil, sehingga banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, berikutnya Roh Kudus menuntun orang percaya dalam pemberitaan Injil kepada orang yang rindu akan kebenaran dan keselamatan kekal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H