Mohon tunggu...
Adi Ankafia
Adi Ankafia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Freelancer

Euphemia Puspa Tanaya Jasmine

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kenangan Aroma Kayu Manis yang Bikin Mual di Ho Chi Minh City, Vietnam

14 Januari 2019   19:59 Diperbarui: 14 Januari 2019   20:25 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu Sudut Pam Ngu Lao Street - Dokumentasi Pribadi

Siapa yang tidak kenal dengan kayu manis ?

Salah satu kekayaan rempah-rempah Indonesia yang memiliki nama latin Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum ini pernah membuat Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, dan Inggris menginvasi ibu pertiwi secara berturut-turut dari tahun 1509 hingga 1811. Kelima negeri penjajah saling berperang untuk menguasai tanah air karena kaya akan rempah-rempah. 

Rempah-rempah yang kaya khasiat telah mengangkat dominasi bangsa Eropa di timur jauh. Potensi ekonominya yang tinggi menggiurkan para penjajah hingga menimbulkan pertumpahan darah. Kayu manis, disamping sebagai penyedap masakan dan minuman juga memiliki faedah kesehatan tubuh, dari mulai menurunkan berat badan hingga meningkatkan kesuburan.

Melansir penelitian dari University Of Michigan Life Sciences, disebutkan bahwa kayu manis memiliki kandungan zat bernama Cinnamaldehyde yang berguna untuk membantu pembakaran tumpukan lemah di dalam tubuh. Sifat antibiotik dan antimikroba yang tersemat pada kayu manis memiliki kemustajaban untuk kecantikan kulit dan wajah, melindungi dari iritasi, ruam, alergi, dan infeksi.

Hasil penelitian dari Natural Fertility Info, mengungkap fakta bahwa kandungan enzim phosphatidylinositol 3-kinase pada kayu manis dapat meminimalisir resiko wanita terjangkit penyakit Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), yaitu terganggunya fungsi ovarium yang menyebabkan ketidakseimbangan hormonal yang berpengaruh pada tingkat kesuburan.

Dikutip dari artikel kesehatan Lifehealth, dapat diperoleh beberapa manfaat kesehatan apabila rutin mengkonsumsi air rebusan kayu manis, diantaranya adalah kandungan antioksidan (polifenol dan proanthocyanidis) yang mampu meningkatkan imunitas, sifat analgesik dan anti-koagulasi yang manjur mengurangi kram menstruasi, khasiat anti-jamur yang efektif meredakan sakit gigi, dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Kayu Manis - Sumber Gambar : https://hellosehat.com/herbal/kayu-manis/
Kayu Manis - Sumber Gambar : https://hellosehat.com/herbal/kayu-manis/
Namun, naas bagi saya. Selain alergi buah durian dan kepiting, saya juga tidak sanggup mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kayu manis. Setiap kali mencium aroma kayu manis, seketika itu pula perut saya terasa mual.

Bermula dari perjalanan saya bersama partner in crime sejak SMA, Andri Sofyan Husein a.k.a. Basir menyusuri Indochina pada tahun 2012. Saat itu saya yang masih tercatat sebagai Mahasiswa Jurusan Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor sedang pusing mencari ide untuk revisi skripsi sementara Basir juga sedang mengalami kebuntuan intelektual terkait thesis studi Master yang dijalaninya di Universitas Sebelas Maret. Klop! Nasib yang sama meski beda strata membawa kami mengembara ke negeri-negeri antah berantah yang notabene masih berada di halaman rumah Indonesia.

Saat berada di destinasi awal, Ho Chi Minh City, Vietnam, setelah menitipkan ransel ke resepsionis hostel tempat dimana saya dan Basir akan menginap, agar tidak jenuh menunggu waktu chek in yang masih sekitar 3 jam, saya dan Basir iseng-iseng mencari warkop ala Vietnam. Bukan kafe atau coffee shop semacam Starbuck, tapi benar-benar warung kopi tradisional. 

Saya dan Basir ingin menikmati sensasi kehidupan yang dekat dengan keseharian masyarakat setempat. Saya dan Basir menyusuri tiap lorong gang yang menjadi cabang dari jalan utama, Pham Ngu Lao Street, yang bisa saling tembus dan mudah dipahami polanya. Lorong-lorong gang ini jika di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara lazim disebut lormes, akronim dari lorong mesjid karena mesjid sebagai patokan utamanya, sedangkan di Ho Chi Minh City, mungkin bisa disebut lorwarpho, akronim dari lorong warung pho, Halah! Maksa! Pho sendiri adalah salah satu kuliner khas Vietnam yang paling terkenal, berupa mie beras yang dibanjur sup daging (bisa sapi atau ayam yang matang atau setengah matang, sesuai selera) dilengkapi tauge, irisan daun bawang, daun ketumbar, dan bawang bombay.

Orang-orang yang berjualan makanan ringan maupun berat, minuman, hingga sayuran di pinggir jalan menjadi sajian otentik yang menarik untuk direkam menggunakan kamera dan handycam. Sesekali saya mengamati dan mencatat hal-hal unik yang belum pernah saya temui sebelumnya, seperti : kenapa di Ho Chi Minh City lebih banyak wanita yang turun mencari nafkah? Pertanyaan sekaligus fakta yang membuat saya sebal, ngapain aja para laki-laki/suaminya? Saya pun akhirnya menemukan jawabannya ketika rehat di warung kopi tradisional di salah satu sudut gang.

Saya dan Basir memesan kopi hitam khas Vietnam kemudian saling diam untuk menikmati atmosfer dan/atau dinamika yang berlangsung di warung kopi yang dikelola oleh laki-laki setengah baya berkepala plonthos yang dengan percaya dirinya melayani pembeli dengan bertelanjang dada, hanya pakai kolor. Memang hari itu Ho Chi Minh City cukup terik. Basir sibuk dengan imajinasinya sendiri, sementara saya menerka-nerka topik apa yang mereka obrolkan? Kenapa mereka (yang hampir didominasi kaum adam) tidak bekerja? Apakah mereka para wirausahawan?

Terlepas dari setiap pengalaman yang tercecap pada hari itu, satu hal yang cukup mengganggu saya adalah aroma kayu manis yang sangat kuat atau medhok menyeruak dari kedai-kedai makanan dan rumah-rumah warga yang tersebar di tiap-tiap lorong gang. Kebanyakan kedai Pho. Sebelumnya saya tidak bermasalah dengan aroma kayu manis. Akan tetapi di Ho Chi Minh City, hidung saya seolah dibombardir aroma kayu manis. Bertubi-tubi. Saking masifnya, seolah setiap kendaraan mulai dari jenis roda dua, roda tiga, roda empat, roda delapan, hingga roda yang tak terhitung, mengeluarkan asap dengan aroma kayu manis dari knalpotnya. 

Saya muak hingga sempat melempar ide untuk segera keluar dari Ho Chi Minh City malamnya menuju ke destinasi selanjutnya yang telah direncanakan, Phnom Penh, Cambodia. Tapi, Basir tidak setuju dengan ide saya tersebut. Basir menyarankan pada hari atau malam kedua untuk melanjutkan perjalanan agar uang yang sudah dikeluarkan untuk penginapan tidak mubazir, mengingat spirit yang diusung adalah Backpacker/Backpacking. Saya mengiyakan.

Saat  mencari makan malam di hari pertama tersebut, Basir yang memegang teguh ajaran agama sangat berhati-hati memilih tempat makan. Setelah berjalan cukup jauh dari hostel, saya dan Basir sempat melalui area prostitusi yang dilegalkan. Bukan disengaja. Beberapa kupu-kupu malam saling berebut menawarkan diri ke Basir. Mungkin karena Basir secara fisik bertubuh tambun sehingga dianggap punya duit banyak. Saya sama sekali tidak dilirik. Syebel!

Andri Sofyan Husein a.k.a. Basir - Sumber Gambar : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=136457246532593&set=t.1288906114&type=3&theater
Andri Sofyan Husein a.k.a. Basir - Sumber Gambar : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=136457246532593&set=t.1288906114&type=3&theater
Saya dan Basir sepakat memutuskan makan malam di sebuah kedai nasi goreng. Basir cukup yakin karena penjualnya adalah orang keturunan Afghanistan yang merantau ke Ho Chi Minh City. Penjualnya juga menjamin menu-menu yang ditawarkan tidak mengandung babi dan hewan buas lainnya yang dilarang dikonsumsi oleh agama. Tapi, lagi-lagi, aroma kayu manis yang sangat kuat menusuk-nusuk hidung saya. Alhasil, saya tidak sanggup menghabiskan nasi goreng pesanan saya dan meminta Basir untuk menghabiskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun