Mohon tunggu...
Adi Ankafia
Adi Ankafia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Freelancer

Euphemia Puspa Tanaya Jasmine

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Siraman Rohani Dari Nurdin "The Driver"

1 November 2018   23:30 Diperbarui: 2 November 2018   00:13 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seolah menangkap kekurangpahaman saya, mengingat saya belum pernah punya pengalaman belajar di Pondok Pesantren, ditambah saya juga masih sangat jarang sekali bergabung dalam majelis-majelis kajian di masjid-masjid, Nurdin membuka cakrawala berpikir saya melalui kisah yang cukup membuat saya terharu.

Diriwayatkan pada suatu masa, seorang santri yang sibuk mengerjakan tugasnya tiba-tiba dikagetkan oleh seekor lalat yang masuk ke dalam gelas minumnya. Alih-alih mengusir atau membunuh lalat tersebut, si santri mengambil minuman lagi dengan gelas lainnya. Lalat yang dahaga tersebut dibiarkannya menikmati segarnya air sepuas-puasnya. Beberapa tahun kemudian, si santri meninggal dunia dengan amalan-amalan yang sangat kurang.

Ketika memasuki pengadilan di akhirat, lalat yang masuk ke dalam gelas minumnya di dunia menjadi pembelanya. Lalat tersebut memohonkan ampunan untuk si santri kepada Allah SWT. Lalat yang tanpa sengaja diselamatkannya dari kehausan yang mendera saat di dunia menjadi syafaat yang membawanya ke surga.

Hikayat yang dinarasikan oleh Nurdin dengan cara sederhana dan tanpa tendensi menggurui tersebut telah membuka pikiran dan batin saya yang selama ini tanpa saya sadari diselimuti ambisi duniawi yang nisbi. Berbuat baik terhadap sesama makhluk ciptaan Allah SWT dengan tidak mengharakan apapun kecuali hanya Ridho-Nya semata seharusnya bukan perkara sulit. Mulailah dari sekarang. Jangan ragu. Berbuat baik terhadap sesama makhluk ciptaan Allah SWT dengan tidak mengharakan apapun kecuali hanya Ridho-Nya semata adalah sumber kebahagiaan.

Adi Ankafia

Serpong, 01 November 2018


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun