1. Puasa:
Puasa pada hari-hari Tasyrik, terutama pada tanggal 11 Dzulhijjah, adalah haram (dilarang) bagi umat Muslim. Ini karena hari tersebut termasuk dalam hari-hari yang dianjurkan untuk makan dan minum setelah melaksanakan penyembelihan hewan kurban.
2. Pemborosan dan Perbuatan Maksiat:
Hari-hari Tasyrik mengajarkan umat Muslim untuk menjauhi pemborosan dan perbuatan maksiat. Allah SWT tidak menyukai pemborosan harta, makanan, atau waktu. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk menjaga kebijaksanaan dalam menggunakan sumber daya-Nya dan menjauhi segala bentuk perbuatan maksiat.
IV. Pentingnya Memahami dan Mengamalkan Ajaran Hari Tasyrik:
1. Ketaatan kepada Allah SWT:
Memahami dan mengamalkan ajaran hari Tasyrik adalah wujud ketaatan kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan ibadah, menyembelih hewan kurban, dan menjaga larangan-Nya, umat Muslim dapat mendekatkan diri kepada-Nya dan mendapatkan berkah dan ampunan-Nya.
2. Membangun Kedermawanan dan Persaudaraan:
Hari-hari Tasyrik memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk melatih kedermawanan dan memperkuat ikatan persaudaraan. Melalui pembagian daging kurban, saling berkunjung, dan berbagi kebaikan, umat Muslim dapat memperluas cakupan kebaikan dan menyebarkan rasa kasih sayang di antara sesama.
3. Menginternalisasi Nilai Kesabaran dan Pengorbanan:
Hari-hari Tasyrik mengingatkan umat Muslim akan nilai-nilai kesabaran dan pengorbanan yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS. Dengan mengamalkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim dapat tumbuh sebagai individu yang lebih sabar, penuh pengorbanan, dan bermanfaat bagi masyarakat.