Di Persia tenaga semacam ini dinamakan Dacht. Dalam Dahtayana disebutkan kalau suku Bukht serta Persia memiliki ilmu perang dinamakan dahtuz, ialah merobohkan musuh dari jarak jauh.
Para bangsawan Persia dilatih sejenis senam yang dicoba melalui tengah malam supaya mereka memiliki tenaga Daht itu. Setelah itu keilmuan tersebut terus dibesarkan sehingga jadi sesuatu konsep buat membangkitkan tenaga dalam dengan metode pernafasan yang diiringi dengan jurus- jurus tertentu.
Perihal ini menguatkan statment di atas, kalau ilmu ini merupakan ilmu yang bid' ah serta tidak bermanfaat dalam agama Islam. Seandainya keilmuan tersebut dibolehkan pasti Allah Ta' ala hendak menarangkan kepada Rosul- Nya hakikat serta khasiatnya.
Ketiga: Dalam ilmu tenaga dalam tersapat pokok kesesatan serta kesyirikan yang sangat banyak, sebagaimana yang sudah disebutkan di atas secara global.
Keempat: Di antara akibat negatif ilmu tenaga dalam merupakan hilangnya rasa tawakal para penuntutnya kepada Allah Ta' ala. Karena mereka merasa sudah mempunyai kekebalan serta kekuatan luar biasa yang dapat merobohkan musuh dari jarak jauh, sehingga dia merasa tidak perlu pertolongan siapa juga.
Islam memberi pelajaran bahwa seluruh ketetapan dan kejadian atas izin Alloh, hingga dia bertawakkal kepada Alloh Ta' ala serta memohon pertolongan kepada- Nya buat memperoleh kebaikan serta keselamatan dan menolak seluruh wujud kejahatan serta malapetaka.
Kelima: Di antara kaidah yang digunakan untuk membangkitkan tenaga dalam merupakan meditasi ialah tafakur ataupun semedi. Ini merupakan tata cara yang bid' ah yang tidak terdapat landasanya dari al- Qur' an serta Sunnah. Apalagi meditasi merupakan komponen dari banyak agama, serta sudah dipraktekkan semenjak jaman dulu yang diketahui dalam bahasa Sansekerta dengan( dhyana).
Ada pula meditasi ataupun tafakur yang disyariatkan merupakan tafakur tentang makhluk ciptaan Allah yang ialah isyarat kebesaran Alloh Ta' ala serta keagungan- Nya. Perihal ini hendak memotivasi seseorang untuk dapat mengagungkan Alloh Ta' ala serta melakukan perintah- Nya serta meninggalkan seluruh yang dilarang oleh agama.
Keenam: Realitas di lapangan menampilkan kalau orang-- orang yang bergabung dalam akademi tenaga dalam merupakan orang-- orang yang jauh dari uraian yang benar terhadap hakikat Islam serta tauhid.Â
Bila ilmu tenaga dalam itu merupakan ilmu yang berguna pasti kaum yang berpegang teguh dengan al- Quran serta loyal kepada Sunnah merupakan orang- orang yang hendak terletak di barisan terdepan dalam mempelajarinya. Karena agama memerintahkan kita buat menekuni ilmu yang berguna.
Demikianlah sebagian kesesatan serta kesyirikan yang ada dalam ilmu tenaga dalam serta sejenisnya.Â