Mohon tunggu...
Adi Daffa
Adi Daffa Mohon Tunggu... -

ada dan tiada\r\n\r\nhttp://dekatterasing.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Ruang Itu?

25 Juli 2013   14:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:03 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah istilah imajiner (bayangan) yang gunanya membantu pikiran ketika berbicara tentang suatu keadaan ter'tentu'.
Ruang dalam arti materi sesungguhnya tak ada. Tulisan ini salah satunya dimaksudkan agar kita tidak terkecoh tentang konsep ADA.

Misalkan berbicara tentang atom, akan terbayangkan ruang atom. Misal berbicara tentang perangkat meja makan yang dipakai untuk makan, akan terbayangkan ruang makan. Berbicara tentang sekelompok perangkat yang dipakai untuk menerima tamu, akan terbayangkan ruang tamu.

Ruang yang di situ-situ saja bisa memiliki makna yang berbeda di waktu yang berbeda. Misal ruang makan bisa dirubah menjadi ruang tamu apabila perangkat meja makannya disingkirkan dan diganti perangkat meja tamu. Ruang rekreasi yang menyenangkan bisa berubah menjadi ruang penjara yang menyengsarakan bila di tempat rekreasi itu kemudian dibangun penjara. Ruang pemandangan alam yang indah bisa berubah jadi ruang bencana alam yang mengerikan apabila alam di situ mengalami bencana dahsyat.

Lebih dari itu, ruang yang di situ-situ saja juga bisa memiliki makna yang lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan.

Misal sebuah ember yang terdiri dari bongkahan es yang sebagian telah mencair, maka di situ setidaknya terdapat ruang air, ruang udara, dan ruang es.
Lebih jauh lagi, keadaan di sekitar kita juga sebenarnya adalah ruang yang multi makna sekaligus, yang terdiri dari :

-- Ruang udara,

-- Ruang bakteri,

-- Ruang gelombang pesawat radio,

-- Ruang gelombang pesawat televisi,

-- Ruang gelombang telekomunikasi seluler,

-- Ruang magnet, dll

Apabila ada banyak ruang, berarti ada ‘batas’ antar ruang. Bahkan ada ‘jarak’ antar ruang. Tentu saja konsep ‘batas’ dan ‘jarak’ ini tidak selalu berwujud dalam satuan panjang. ‘Batas’ atau ‘jarak’ bisa berupa hal-hal lain tergantung keadaan yang sedang diamati.

Misal, ‘batas’ antara ruang es, ruang air dan ruang uap air, adalah pada suhunya.

Berdasarkan ilustrasi yang sederhana di atas, dapatlah dijadikan acuan dalam memahami lingkup yang lebih luas, tentang konsep semesta ini.

Semesta yang terletak antara bigbang dan blackhole, adalah suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu itu dapat teramati oleh sains yang menjadi bagian dari keadaan itu sendiri. Sebelum ‘keluar’ melalui big bang dan setelah ‘terhisap’ oleh blackhole, keadaan tertentu yang kita pahami ini adalah suatu keadaan tertentu yang lain.

Ruangan keadaan tertentu yang lain, adalah di sini-sini juga, hanya kita tak dapat menjangkau itu karena sifatnya yang berbeda dengan sifat sains. Hal itu identik dengan keberadaan ruang air di antara bongkahan es yang bergerak mencair.

Berapa macam dan berapa banyakkah keadaan tertentu yang lain itu? Jelas kita tidak akan tahu.

Yang jelas adalah bahwa kita tidak bisa menyatakan bahwa awang-awang (yang terlihat kosong) ini adalah hampa mutlak. Tetapi di balik kekosongan itu sesungguhnya ada berbagai keadaan tertentu yang mungkin sekali memiliki otoritasnya sendiri (mandiri).

note: tulisan opini ini akan dihapus apabila ada bukti kuat yang menyangkalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun