REPRESENTASI DATA DENGAN MATRIKS/VEKTOR
Representasi data menggunakan matriks dan vektor adalah konsep yang sering digunakan dalam berbagai bidang seperti matematika, ilmu komputer, dan data sains untuk menyederhanakan dan mempermudah manipulasi data.
Dengan menggunakan vektor dan matriks, data dapat direpresentasikan dengan cara yang terstruktur dan mudah dianalisis. Vektor cocok untuk data satu dimensi, sedangkan matriks cocok untuk data multi-dimensi. Representasi ini mempermudah operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan sebagainya, yang penting dalam berbagai aplikasi analisis data dan pemodelan matematis.
Kali ini, saya akan meringkas penerapan representasi data dengan vector atau matriks dari 5 jurnal berbeda.Â
Jurnal pertama yaitu tentang Sistem Informasi Geografis (SIG) obyek wisata Bali berbasis aplikasi mobile. SIG ini dirancang sebagai sistem client-server yang terdiri dari satu Web Server (ServerMap) dan dua aplikasi client: Web Client (WeMap) dan Mobile Client (MobileMap). Sistem ini berhasil mengonversi data spasial Well-Known Binary (WKB) yang tersimpan di database PostgreSQL menjadi peta digital di sisi server. Pada Web Client, teknologi AJAX diterapkan untuk mengirimkan permintaan data ke server dan menerima respons secara dinamis.
Untuk aplikasi Mobile Client, berbagai teknologi digunakan untuk memastikan peta 2D dalam format SVG Tiny dapat ditampilkan dengan baik di perangkat mobile. Java Specification Request (JSR) 226 memungkinkan tampilan peta 2D, sementara Generic Connection Framework (GCF) digunakan untuk koneksi ke server.Agar pengguna dapat menikmati pengalaman navigasi yang lancar dan informatif saat menjelajahi tempat wisata di Bali, antarmuka aplikasi didesain dengan simple dan data perjalanan selalu tersimpan setiap saat.
Jurnal kedua mengenai Representasi Graf Berarah dalam Matriks. Dalam matematika, diagram titik dan garis yang menggambarkan hubungan antara objek dikenal sebagai geometri graf, atau sering disebut sebagai graf. Representasi visual dari graf biasanya melibatkan noktah, bulatan, atau titik untuk menyatakan objek, dan garis untuk menyatakan hubungan antara objek-objek tersebut. Graf ini dapat dengan mudah direpresentasikan dalam bentuk matriks, yang memungkinkan untuk memanfaatkan perhitungan matematis yang lebih sederhana dan efisien. Salah satu aplikasi penting dari graf adalah dalam menentukan lintasan terpendek, yang sangat relevan dalam berbagai bidang seperti ilmu komputer, teknik, dan transportasi.
Fokus dari kajian ini adalah untuk merepresentasikan graf berarah dalam bentuk matriks dan menerapkan perhitungan lintasan terpendek pada Jaringan Lalu Lintas Jembatan VI Kalumata – Tanah Tinggi di Kota Ternate Selatan. Dengan menggunakan representasi matriks, berbagai algoritma dapat diterapkan untuk menghitung lintasan terpendek, sehingga membantu dalam pengelolaan dan perencanaan lalu lintas yang lebih baik. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan solusi yang lebih optimal dalam mengatasi kemacetan dan meningkatkan arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Jurnal ketiga mengenai Pengembangan Aplikasi QR Code generator dan QR Code reader dari data berbentuk image. Setelah melalui proses studi literatur, analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian perangkat lunak, beberapa kesimpulan penting dapat diambil terkait penggunaan QR Code untuk data berbentuk gambar. Pertama, meskipun QR Code dari data gambar dapat dibuat, penerapannya di dunia nyata ternyata tidak feasible (tidak dapat diwujudkan). Ini disebabkan oleh ukuran QR Code yang sangat besar ketika dibangun dari data gambar, yang membuatnya sulit untuk dibaca. Selain itu, hanya gambar berukuran kecil yang bisa dijadikan QR Code, membatasi penggunaannya secara signifikan.
Kedua, untuk membuat QR Code dari data gambar, diperlukan pemrosesan file gambar menjadi byte stream (terdiri dari urutan byte/8-bit yang mengalir secara terus menerus) terlebih dahulu. Byte stream ini kemudian diproses menjadi alfanumerik (kombinasi karakter alfabet dan angka) yang dapat diolah oleh generator QR Code. Proses sebaliknya juga diperlukan untuk mengonversi QR Code kembali menjadi gambar. Adapun ukuran maksimum file gambar yang bisa dijadikan QR Code tergantung pada versi QR Code yang digunakan. Untuk versi terbesar, yaitu versi 40, ukuran maksimum file gambar adalah 1.86 kilobytes dengan resolusi 48 x 48 pixel. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada cara untuk mengimplementasikan QR Code dari data gambar, keterbatasan ukuran dan kompleksitasnya membatasi aplikasi praktisnya.
Jurnal keempat yaitu Data Mining menggunakan Algoritma Apriori untuk rekomendasi produk bagi pelanggan. Algoritma Arpriori adalah cara untuk menemukan itemset yang sering muncul dalam Kumpulan data transaksi. Algoritma Apriori yang diuji pada dataset transaksi penjualan telah terbukti fleksibel dan efektif sebagai dasar pengambilan keputusan di area pemasaran. Algoritma ini mampu mengidentifikasi pola dan hubungan tersembunyi di antara produk-produk yang dibeli bersama, sehingga membantu perusahaan memahami perilaku konsumen dengan lebih baik. Dengan memanfaatkan aturan asosiasi yang dihasilkan, perusahaan dapat menentukan produk mana yang sering dibeli bersama, sehingga strategi pemasaran dan penawaran produk dapat dioptimalkan.
Aturan asosiasi yang terbentuk melalui Algoritma Apriori dapat digunakan sebagai acuan untuk rekomendasi produk, asalkan memenuhi nilai minimum untuk confidence dan support. Nilai-nilai ini memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan tidak hanya relevan, tetapi juga memiliki dasar statistik yang kuat. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran mereka, memaksimalkan penjualan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penawaran produk yang lebih tepat sasaran.
Jurnal terakhir mengenai Implementasi Algoritma Apriori dalam penentukan pesanan barang untuk transaksi penjualan phone. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh beberapa kesimpulan mengenai kombinasi tipe handphone yang dapat digunakan untuk pengembangan promosi. Semua aturan asosiasi yang ditemukan menunjukkan korelasi positif, yang berarti kombinasi produk ini memiliki potensi besar untuk dipromosikan bersama.
Algoritma Apriori yang digunakan memiliki keunggulan dalam kemampuan komputasi yang besar, memungkinkan pengolahan data dalam skala besar dan kompleks. Namun, kelemahan utama algoritma ini adalah kebutuhan untuk melakukan tahap pemindaian (scanning) yang berulang di setiap iterasinya, yang memakan waktu cukup lama. Meskipun demikian, hasil yang diperoleh dapat menjadi dasar yang kuat bagi perusahaan untuk mengembangkan strategi promosi yang lebih efektif berdasarkan analisis data penjualan yang mendalam.
Daftar Pustaka
Dwidasmara, I. B. G. (2014). Sistem Informasi Geografis Obyek Wisata Bali Berbasis Aplikasi Mobile Dengan Representasi Data Spasial Menggunakan Xml Svg. Jurnal Ilmu Komputer.
Laisouw, R., & Burhanudin, H. (2020). Analisis Representasi Graf Berarah dalam Matriks. JURNAL BIOSAINSTEK, 2(01), 70-74.
Nugraha, M. P., & Munir, R. (2011). Pengembangan Aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader dari Data Berbentuk Image. In Informatics National Conference (pp. 148-149).
Khanza, Muthia, et al. "Implmentasi Algoritma Apriori untuk Meningkatkan Penjualan Handphone di Toko Mardha Cell." Journal Scientific and Applied Informatics, vol. 4, no. 2, Jun. 2021, pp. 221-235
Riszky, A. R., & Sadikin, M. (2019). Data Mining Menggunakan Algoritma Apriori untuk Rekomendasi Produk bagi Pelanggan. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 7(3), 103-108.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H