Pada malam yang dingin dan sepi, Terdengar suara bisikan yang merdu, Seperti panggilan dari hati yang sepi, Menyambutku dalam keheningan senja.
Di ujung jalan yang teduh, Terlihat bunga mawar yang cantik, Yang menggoda hati yang resah gelisah, Menyeruak dalam sanubariku.
Kurebahkan tubuhku di atas rerumputan, Menatap langit yang penuh bintang, Dan kurasakan hembusan angin lembut, Menyapu rambutku yang tergerai.
Di saat itulah, kudengar lagi suara merdu, Seperti nyanyian dari surga yang indah, Dan datanglah kehadiranmu yang sepi, Membawa kehangatan dari ciuman yang manis.
Kupeluk tubuhmu erat-erat, Kurasakan detak jantungmu yang lembut, Saat bibirmu menyentuh bibirku, Seperti ciuman dari mawar yang indah.
Dan di saat kurasakan getaran cinta, Terucaplah kata-kata dari hatimu, Yang mengubah hidupku selamanya, Membuatku terbelenggu dalam cinta yang tulus.
Ciuman dari mawar yang indah, Membuatku terbuai dalam kerinduan, Dan kini kucoba ungkapkan rasa cintaku, Dalam bait-bait puisi yang indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H