Mohon tunggu...
Adi Pallawalino
Adi Pallawalino Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Wija to Wajo, Juventini.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Garansi Allegri

2 Oktober 2015   01:53 Diperbarui: 2 Oktober 2015   01:57 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Massimiliano Allegri"][/caption]

Juventus mengawali musim Serie A dengan start buruk. Pemegang tampuk empat scudetto beruntun itu hanya mampu membukukan lima poin dari enam pertandingan dan harus tercecer di papan bawah klasemen sementara di posisi 15.

Bagi klub sekelas Juventus yang merupakan pengoleksi terbanyak gelar Serie A, hal ini tentu saja menjadi catatan buruk. Belum lagi, tim berjuluk La Vecchia Signora itu begitu superior di kancah sepakbola domestik Italia empat musim terakhir.

Mengawali musim 2015/2016, klub asuhan Massimiliano Allegri ini langsung keok di kandang sendiri saat melawan Udinese dengan skor 0 - 1, Ahad (23/8/2015). Sepekan kemudian, Juve kembali menelan kekalahan saat bertandang ke Stadion Olimpico. Juventus harus mengakui keunggulan salah satu rivalnya, AS Roma, dengan skor 2-1.

Bianconeri kembali meraih hasil tidak memuaskan di giornata ketiga saat ditahan imbang Chievo di kandang sendiri, Juventus Stadium dengan skor 1-1. Sempat menang saat melawat ke kandang Genoa dengan skor 2 - 0, Juve kembali harus gigit jari saat ditahan imbang tim promosi, Frosinone, di Juventus Stadium dengan skor 1-1, Kamis (24/9/2015). Sepekan kemudian, Juve kembali takluk di tangan Napoli dengan skor 2 - 1.

Rentetan hasil buruk tersebut tentu saja dipertanyakan bagi sejumlah Juventini - sebutan fans Juventus. Banyak yang menilai skuad Juve musim ini tak sekompetitif musim lalu. Manajemen Juve dituding telah melakukan blunder di ajang bursa transfer pemain dengan melepas tiga pemain kunci mereka, yakni Andrea Pirlo ke New York City, Arturo Vidal (Bayern Muenchen) dan Carlos Tevez (Boca Juniors).

Tak bisa dipungkiri, tiga pemain tersebut memang berperan vital dalam perjalanan sukses Juventus beberapa musim terakhir. Duet Andrea Pirlo dan Arturo Vidal di lapangan tengah, memberi warna bagi permainan tim asal Kota Turin ini selama empat musim.

Sementara Carlos Tevez, sukses membayar kepercayaan manajemen Juventus yang memberinya nomor punggung keramat "10" dengan gelontoran golnya selama dua musim. Puncaknya, musim lalu saat Juve sukses merengkuh titel double winner di kancah domestik (scudetto dan juara Coppa Italia) serta runner up Liga Champions Eropa.

Faktor lain yang layak menjadi "kambing hitam" penurunan performa Juventus, tentu saja merujuk pada sosok sang pelatih, Massimiliano Allegri.

Pelatih kelahiran Livorno, 48 tahun silam ini memang kadung dihantui pengalaman buruk saat menangani klub di musim kedua. Sebelum melatih Juventus, Allegri pernah merasakan "kutukan musim kedua" saat melatih Cagliari dan AC Milan.

Terakhir, sukses membawa Milan scudetto di musim pertamanya, Allegri kemudian malah dipecat manajemen AC Milan setelah rentetan hasil buruk di musim kedua. Sempat menganggur, ia kemudian disodori kontrak untuk melatih Juventus di awal musim 2014/2015 menggantikan Antonio Conte yang mengundurkan diri dan memilih melatih tim nasional Italia.

Meski mulai didera mosi tak percaya oleh sebagian besar Juventini, Allegri memilih tak bergeming. Ia mengaku tetap tenang, meski tak menampik klub asuhannya mengalami krisis.

"Jelas ada sesuatu yang tak bekerja dengan baik, kami harus lebih tenang dalam menyelesaikan peluang. Juventus memang dalam krisis hasil akhir pertandingan, tapi bukan krisis penampilan. Kami masih punya banyak waktu untuk naik di posisi klasemen," ujar Allegri, seperti dilansir Football Italia, Jumat (25/9/2015) sesaat sebelum melawan Napoli.

Ucapan Allegri memang ada benarnya. Meski melempem di awal musim di kancah Serie A, Juventus masih mampu tampil superior di ajang sekelas Liga Champions. Melakoni dua laga awal di penyisihan grup, Juventus sukses meraup enam poin dan bertengger di puncak klasemen.

Manchester City yang tampil konsisten di ajang English Premier League (EPL), dipermalukan di kandang sendiri di Ettihad Stadium dengan skor 2-1, Rabu (16/9/2015). Selanjutnya, mengatasi perlawanan jawara Eropa League 2015, Sevilla, dengan skor 2-0 di Juventus Stadium, Kamis (1/10/2015). Hasil tersebut seolah sebagai jawaban atas kritikan fans terhadap Allegri yang mulai meragukan kemampuannya.

"Musim lalu banyak orang yang skeptis dengan kehadiran saya. Yang terpenting adalah hasil akhir dan apa yang terjadi lapangan. Kritik adalah bagian dari pekerjaan saya. Saya tetap yakin dan tenang. Saya tahu kualitas tim ini," katanya.

Ya, Allegri pantas jumawa. Musim lalu, kehadirannya di Juventus Stadium juga sempat disambut secara tidak simpatik oleh Juventini. Ia dianggap bukan pengganti sepadan bagi Antonio Conte yang tiga musim telah menghadirkan scudetto bagi Juventus dan mengembalikan hegemoni si Nyonya Besar.

Toh, Allegri selalu punya cara untuk menjawab kritikan. Cacian yang ditujukan padanya di awal musim, berbuah pujian di akhir musim dengan prestasi mengesankan.

"Saat Natal nanti, saya akan mengatakan kepada Anda di posisi mana Juventus akan mengakhiri musim. Saya yakin posisi kami saat Natal sudah lebih baik dari saat ini," garansi Allegri, dikutip dari Football Italia, menjawab kritikan terhadapnya. (Adi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun