Timnas U-19 Indonesia baru satu kali mencapai final sejak pertama kali AFF U-19 digelar tahun 2002, yakni di tahun 2013. Saat itu, Evan Dimas cs berhasil menang adu pinalti melawan Vietnam 7-6 setelah skor tetap 0-0 sampai babak perpanjangan waktu. Berikutnya, kabar dari timnas U-19 selanjutnya sempat hening beberapa tahun. Sampai akhirnya tahun 2017, Indonesia muncul sebagai juara ke-3 di event tersebut sampai 2019. Dalam partai perebutan juara 3, Indonesia selalu menang. Tahun 2017 membantai tuan rumah Myanmar 7-1, 2018 mengalahkan Thailand 2-1 dan 2019 kembali menghajar Myanmar dengan skor 5-0.
Timnas U-16 di tahun yang sama ketika seniornya U-19 meraih juara berhasil mencapai final namun kalah di babak adu pinalti dengan Malaysia. Meski demikian, Timnas U-16 berhasil keluar menjadi juara di tahun 2018 setelah mengalahkan Thailand. Tahun 2019 meski gagal ke final, namun berhasil menjadi juara 3 setelah mengalahkan Vietnam di babak adu pinalti.
Berlanjut ke Timnas U-22, di keikutsertaan pertama di AFF U-22 tahun 2018, Timnas Indonesia berhasil keluar menjadi juara. Indonesia bahkan tidak menderita kekalahan sekalipun sejak awal, dan berhasil mengalahkan Thailand di babak puncak dengan skor 2-1. Hal inilah yang kemudian melejitkan nama-nama seperti Witan Sulaiman, Osvaldo Haay dan Rahmat Irianto.
Ketika para juniornya meraih hasil terbaik, bagaimana dengan tim senior? Bisa dibilang selalu antiklimaks.
Di tahun 2013, ketika timnas U-16 dan U-19 mampu meraih hasil terbaik maka di tahun 2014 ketika AFF digelar Indonesia bahkan tidak masuk semifinal. Tahun 2018 ketika tim juniornya berhasil mengangkat piala, timnas Indonesia senior bahkan tidak lolos dari babak penyisihan.
Ingat Pemain Korea dengan Bedak Luntur di Jakarta? Sekarang Siap Main di Liga ChampionsÂ
Nah sekarang setelah timnas "remaja" menjadi jawara di level usia 22 tahun, Indonesia menghadapi AFF 2020 dalam persiapan yang kurang sempurna karena pandemi Covid-19, serta sedikit "drama" antara PSSI dengan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Â
Bolehlah kita menaruh harapan pada Shin Tae-yong meski banyak kejutan yang dilakukannya di awal. Salah satunya, dengan tidak memanggil kiper Andritany, gelandang serang Stefano Lilipaly dan pemain belakang yang kerap mencetak gol, Hansamu Yama. Harapan agar perjuangan para juniornya tidak antiklimaks lagi di level senior.
Apalagi nama-nama yang membantu Indonesia jawara AFF U-22 seperti Osvaldo Haay, Witan Sulaiman dan Rahmat Irianto kembali dipanggil memperkuat timnas senior.
Tentunya, tidak hanya persiapan Indonesia, tapi semua negara di Asia Tenggara juga terdampak pandemi ini. Jadi, apakah antiklimaks, atau Timnas senior bisa membuat sejarah? Kita tunggu saja akhir 2020 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H