seorang bijak tak akan mengelak
seorang laki tak akan berlari
seorang kudus tak akan mengendus
seorang pembual tak akan berhenti berkhayal!
                                dia menjawab
dia tak akan jatuh lagi sore ini, bukan karena tak ada lagi, tapi sesayat duri menyambut di tepian jalan. ketika jalan, masih dibubuhi embun pagi
lantas, mana taruhanmu?
ikat dengan kencang tali sepatu, teguk habis sisa anggur, kemudian berhentilah menjadi seorang bijak, yang laki, yang kudus.
karena seorang pembual tak akan berhenti berkhayal!
Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!